Senin, 10 April 2017

Unsur-unsur Resensi dan Penilaian Terhadap Suatu Resensi -- Tiara Jasmine

Mind Map Unsur-unsur Resensi
oleh Tiara Jasmine


Penilaian Terhadap Resensi Demokrasi Digital
Tiara Jasmine Ammar-2 SIL

Koran Kompas merupakan salah satu surat kabar yang sudah ada pada tahun 1964. Kompas adalah pemberian nama dari mantan Presiden RI pertama, Soekarno. Salah satu kolom yang ada pada koran Kompas adalah kolom resensi yang berarti memuat penilaian seseorang terhadap suatu karya seni berupa buku, film, drama, dll. Kali ini saya akan menilai resensi yang dimuat dalam Kompas.

Menurut Daniel Samad (1997: 7-8), unsur-unsur resensi yang harus ada pada sebuah resensi adalah judul resensi, data buku, pendahuluan, tubuh atau isi pernyataan, dan penutup. Yang pertama adalah mengenai judul. Judul resensi haruslah selaras dengan keseluruhan isi resensi dan tentu saja harus menarik. Pada resensi kali ini, penulis resensi menggunakan judul Demokrasi Digital. Hal ini dinilai  cukup menarik. Dengan hanya melihat judulnya saja itu akan memunculkan pertanyaan, “apa itu demokrasi digital?”, “adakah tantangan kepada masyarakat yang menganutnya?”, dll. Kemungkinan pemilihan judul lainnya adalah penulis resensi mengambil dari penggalan judul buku yang asli yaitu Demokrasi di Tangan Netizen: Tantangan dan Prospek Demokrasi Digital.

Pada unsur resensi yang kedua, data buku, terdiri dari judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit beserta cetakannya, tebal buku, harga buku. Semakin lengkap data buku, maka akan semakin baik pula isi resensi yang ditawarkan kepda pembaca. Namun sayang, pada resensi kali ini tidak tertera berapa harga buku yang sedang diresensi. Padahal harga merupakan hal yang cukup penting dalam menginformasikan sesuatu kepada orang lain. pengganti dari harga buku, peresensi menambahkan adanya ISBN dari buku Demokrasi di Tangan Netizen.

Unsur resensi selanjutnya adalah pendahuluan. Kecerdasan peresensi bisa dilihat pada bagian  ini. Peresensi sengaja mencantumkan pengertian demokrasi digital pada bagian pendahuluan. Bagi orang yang penasaran lebih lanjut apa itu demokrasi digital, tentu tak akan melawatkan satu barispun dari pengertian yang ditulis oleh Wasisto, si Peresensi. Keputusannya untuk berbuat demikian tentu pertimbangan yang bagus karena ia mampu membuka rasa penasaran pembaca.

Unsur resensi yang sangat penting adalah isi resensi. Bagian ini memuat di antaranya sinopsis buku, ulasan singkat dengan kutipan, kelemahan dan kekurangan buku, tinjauan bahasa dan adanya kesalahan cetak. Buku yang diresensi adalah buku nonfiksi.  Bahasa yang digunakan cukup mudah dimengerti meskipun ada beberapa kata seperti konstelasi yang tidak dijelaskan apa maksudnya. Juga ada beberapa penggunaan bahasa asing yang sebenarnya bisa saja dicari padanannya dalam bahasa Indonesia. Kekurangan dan kelebihan buku juga disinggung dalam resensi ini. Hanya saja peresensi tidak secara detail menjelaskan apa kelebihan buku yang diresensi. Peresensi hanya mengungkapkan secara terang-terangan apa kelemahan dari buku yang diresensi. Secara keseluruhan, resensi yang dimuat dalam Kompas cukup rapi. Tidak ada kesalahan penulisan kata di dalamnya. Dalam resensi ini juga ia membandingkan buku yang diresensi dengan buku karangan David T. Hill dan Krishna (2005) dan Rulli Nasrullah (2015). Buku yang ditulis oleh Fayakhun Andriadi ini dianggap sebagai pelengkap karya-karya sebelumnya yang serupa.

Unsur terakhir yang tidak kalah penting adalah penutup. Penutup ini biasanya berisi buku ini penting untuk siapa dan mengapa. Adanya bagian tersebut akan memudahkan pembaca dalam menentukan buku apa yang pantas dibaca. Namun pada resensi ini tidak ada hal tersebut. 



1 komentar:

  1. Assalamu'alaikum Tiara. Saya, Febriyani. Tulisan yang kamu buat mengenai komentar resensi tersebut masih terdapat sedikit kekurangan, misalnya, antara paragraf pertama dan kedua tidak ada korelasi (hubungan) antara koran Kompas dengan teori resensi dari Daniel Samad, jadi hal tersebut agak membingungkan ketika dibaca. Kemudian, pada paragraf dua, akan lebih bagus lagi jika pembahasan mengenai teori Daniel Samad dengan judul resensi ditulis di paragraf terpisah. Terima kasih. Semoga berkenan :)

    BalasHapus