Komentar Mengenai resensi “Demokrasi Digital”
Mike Napizahni
Mike Napizahni
2 SIL
Sebuah buku yang menarik pastinya menarik pula untuk diresensi. Resensi sendiri dalam KBBI V didefinisikan sebagai ulasan tentang buku, pertimbangan atau pembicaraan tentang buku. Menurut Daniel (Dalman, 2016: 235) sebuah resensi mengandung lima unsur, yaitu judul resensi, data buku, pendahuluan, tubuh atau pernyataan resensi buku, dan penutup. Kehadiran unsur-unsur tersebut dapat menentukan sebuah resensi dapat dikatakan baik atau kurang baik.
Dalam resensi “Demokrasi Digital” yang ditulis oleh Wasisto Raharjo Jati, seorang peneliti di Pusat Penelitian Politik LIPI, terkandung beberapa unsur resensi. Untuk mengetahui unsur apa saja yang terkandung dalam resensi tersebut, penulis telah melakukan analisis terhadap resensi terkait berdasarkan teori unsur resensi menurut Daniel yang telah dikemukakan di awal tulisan.
Unsur pertama yang terkandung dalam resensi “Demokrasi Digital” adalah judul resensi. Menurut Daniel (Dalman, 2016: 235) judul resensi harus menggambarkan isi resensi, dan judul resensi yang digunakan adalah “Demokrasi Digital”, dimana topik utama dalam resensi terkait adalah mengenai Demokrasi Digital, sehingga judul tersebut dirasa sangat cocok untuk mewakili keseluruhan isi resensi. Kemudian unsur yang kedua, yaitu data buku yang terdiri dari judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit beserta cetakannya, tebal buku, dan harga buku (Dalman, 2016: 235-236). Dalam resensi “Demokrasi Digital”, peresensi mencantumkan hampir semua data buku kecuali harga buku. Akan lebih baik jika peresensi menambahkan harga buku karena dapat menjadi pertimbangan lebih bagi calon pembaca yang ingin membeli. Namun demikian, data buku tersebut dapat dikatakan cukup lengkap.
Dalam resensi “Demokrasi Digital” yang ditulis oleh Wasisto Raharjo Jati, seorang peneliti di Pusat Penelitian Politik LIPI, terkandung beberapa unsur resensi. Untuk mengetahui unsur apa saja yang terkandung dalam resensi tersebut, penulis telah melakukan analisis terhadap resensi terkait berdasarkan teori unsur resensi menurut Daniel yang telah dikemukakan di awal tulisan.
Unsur pertama yang terkandung dalam resensi “Demokrasi Digital” adalah judul resensi. Menurut Daniel (Dalman, 2016: 235) judul resensi harus menggambarkan isi resensi, dan judul resensi yang digunakan adalah “Demokrasi Digital”, dimana topik utama dalam resensi terkait adalah mengenai Demokrasi Digital, sehingga judul tersebut dirasa sangat cocok untuk mewakili keseluruhan isi resensi. Kemudian unsur yang kedua, yaitu data buku yang terdiri dari judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit beserta cetakannya, tebal buku, dan harga buku (Dalman, 2016: 235-236). Dalam resensi “Demokrasi Digital”, peresensi mencantumkan hampir semua data buku kecuali harga buku. Akan lebih baik jika peresensi menambahkan harga buku karena dapat menjadi pertimbangan lebih bagi calon pembaca yang ingin membeli. Namun demikian, data buku tersebut dapat dikatakan cukup lengkap.
Membuat pendahuluan merupakan unsur ketiga dalam meresensi. Menurut Daniel (Dalman, 2016: 236) pendahuluan dapat berupa pengenalan mengenai sosok pengarang, perbandingan buku pengarang dengan buku sejenis, keunikan buku, tema buku, kritik terhadap kelemahan buku, kesan terhadap buku, mengajukan pertanyaan dan membuka dialog. Dalam resensi “Demokrasi Digital” terdapat pendahuluan yang tidak sama persis dengan pendahuluan yang telah dijelaskan sebelumnya. Namun secara garis besar dapat dikatakan bahwa terdapat pendahuluan dalam resensi “Demokrasi Digital” yang mengantarkan kita pada bagian tubuh atau pernyataan resensi buku, yang merupakan unsur keempat dari unsur-unsur resensi.
Hal yang dikategorikan sebagai tubuh atau pernyataan resensi sendiri adalah sinopsis atau isi buku, ulasan singkat buku, keunggulan dan kelemahan buku, rumusan kerangka buku, tinjauan bahasa, serta adanya kesalahan cetak. Bagian tubuh atau pernyataan resensi buku dalam resensi “Demokrasi Digital” dimulai pada paragraf pertama, kalimat kedua, yang merupakan kutipan pernyataan dari buku yang diresensi. Walaupun tidak dibuat secara berurut, namun dalam resensi “Demokrasi Digital” tetap terdapat bagian tubuh atau pernyataan resensi, diantaranya sinopsis, ulasan singkat, keunggulan dan kelemahan buku. Meskipun tidak terdapat rumusan kerangka buku, tinjauan bahasa, dan adanya kesalahan cetak, bagian tubuh dalam resensi terkait dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang isi dari buku yang diresensi.
Bagian terakhir dari unsur-unsur resensi adalah penutup. Dalam penutup diberikan penjelasan apakah buku itu cocok dibaca oleh sasaran yang ingin dituju oleh pengarang atau tidak. Resensi “Demokrasi Digital” mengandung penutup dibagian akhir kalimat, paragraf terakhir. Dalam penutupnya, peresensi mengatakan bahwa buku “Demokrasi di Tangan Netizen: Tantangan dan Prospek Demokrasi Digital” mampu memberikan sumbangan literasi penting mengenai relasi internet dan politik di Indonesia. Selain sebagai penutup, kutipan tersebut secara tidak langsung memberikan solusi untuk kekurangan buku yang telah dipaparkan oleh peresensi sebelumnya.
Berdasarkan ulasan di atas, resensi “Demokrasi Digital” mengandung semua unsur resensi yang dikemukakan oleh Daniel dalam buku Keterampilan Menulis karya Dr. H. Dalman, M.Pd. Walaupun unsur-unsur tersebut tidak sama persis, namun resensi “Demokrasi Digital” dapat digolongkan sebagai resensi yang baik.
Assalamualaikum, peresensi..
BalasHapusSaya Erika Hermawati, ingin sedikit berkomentar mengenai mind map yang Mike buat. Pada bagian data buku, seharusnya Mike tidak perlu menerangkan apa judulnya, siapa penulisnya, siapa penerbitnya, dan lain-lain, Mike hanya perlu menerangkan penjelasan seperti itu di esai yang Mike tulis. Karena, lebih baik mind map itu berisi komentar yang singkat saja. Seperti itu menurut saya, tetapi secara keseluruhan sudah sangat bagus. Terimakasih...