Senin, 10 April 2017

Mengomentari Resensi "Demokrasi Digital" Karya Wasisto Raharjo Jati

Mengomentari Resensi Demokrasi Digital Karya Wasisto Raharjo Jati
Oleh Devita Yulianti
Menulis adalah proses mengubah pikiran/ angan – angan/ perasaan menjadi bentuk lambang/tanda/tulisan yang bermakna. Salah satu hasil dari menulis adalah resensi. Menurut Dalman (2016:229) menulis adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menilai baik tidaknya sebuah buku.
            Demokrasi Digital adalah sebuah tulisan karya Wasisto Raharjo Jati, seorang peneliti di Pusat Penelitian Politik – LIPI. Resensi ini mengulas mengenai politik di era modern yang banyak diuntungkan oleh dunia digital dalam buku yang berjudul Demokrasi di Tangan Netizen: Tantangan & Prospek Demokrasi Digital karya Fayakhun Andriadi.
            Berdasarkan teori yang dikemukakan Dr. H. Dalman, M.Pd (2016:235), unsur – unsur resensi terdiri atas judul resensi, data buku, pendahuluan, tubuh atau pernyataan resensi buku, dan penutup.
 Judul resensi berbeda dengan judul buku. Walaupun berbeda, judul resensi mampu menggambarkan isi buku secara keseluruhan yaitu mengenai demokrasi melalui media digital. Peresensi berusaha membuat judul semenarik mungkin agar calon pembaca tertarik untuk membaca resensi tersebut.
 Data buku harus terdiri atas judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit beserta cetakannya, tebal buku, dan harga buku. Resensi karya Wasisto sudah hampir sesuai dengan teori, namun sangat disayangkan tidak ada harga buku dalam resensi tersebut. Harga buku harusnya dicantumkan supaya menjadi bahan pertimbangan pembaca terhadap uang yang mereka miliki saat akan membeli buku.
Pendahuluan haruslah memperkenalkan pengarang dari segi karyanya bahkan prestasi yang diperoleh. Resensi karya Wasisto tidak menjelaskan pengarang buku yang diulasnya. Peresensi hanya membandingkan buku tersebut dengan buku sejenis lainnya seperti buku David T Hill & Krishna Sen (2005) The Internet in Indonesia’s New Democracy, Anwar Abugaza (2013) Social Media Politica, ataupun Rulli Nasrullah (2015) Social Media.
Bagian tubuh atau pernyataan resensi biasanya berisi sinopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya, keunggulan dan kelemahan buku, serta rumusan kerangka buku. Sinopsis yang dituliskan peresensi lebih dominan dibandingkan unsur lainnya. Selain itu peresensi banyak menyajikan ulasan singkat dan kutipan buku, misalnya pada sebelum paragraf terakhir, “ melekatnya fungsi media sosial dengan publik kelas menengah terhadap isu politik dikarenakan internet menciptakan adanya sensasi meruang (sense of space), sensasi kebersamaan (sense of belonging) (hal 122)”. Keunggulan dalam buku tersebut dijelaskan peresensi  secara tersirat. Peresensi menyatakan bahwa buku karya Fayakhun memiliki keunggulan yaitu  berkontribusi penting dalam wacana terhadap prospek dan tantangan demokrasi digital di Indonesia. Kelemahan buku ini ada di paragraf terakhir yaitu, buku ini kurang mengupas secara lebih detail mengenai praktiknya demokrasi digital di Indonesia, terlebih mengenai kontensasi kuasa pemerintah melalui UU ITE dan resistensi publik terhadap keterbukaan internet sebagai ruang alternatif demokrasi baru.
Penutup di bagian akhir resensi biasanya diakhir dengan sasaran yang dituju oleh buku. Adapun penutup pada resensi ini ada di akhir paragraf, penutup tersebut berbunyi “meskipun demikian, buku ini mampu memberikan sumbangan literasi penting mengenai relasi internet dan politik di Indonesia”. Sasaran buku tidak dituliskan dalam resensi ini, walaupun secara tersirat kita dapat mengetahui bahwa sasaran dari buku tersebut adalah orang yang bergerak di bidang politik atau pegiat dunia digital.

Secara garis besar resensi ini sudah baik, namun masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki misalnya melengkapi data buku dan keteraturan kerangka resensi. Menurut saya, bagian sinopsis dalam resensi ini terlalu banyak sehingga dikhawatirkan pembaca jadi bisa menebak isi buku dengan hanya membaca resensi. Peresensi juga harusnya memaparkan mengenai penulis dan karya – karyanya yang lain.

Mind Map Unsur - Unsur Resensi


2 komentar:

  1. Tulisan mengenai komentar terhadap resensi "Demokrasi Digital" sudah cukup bagus karena tulisan yang ada pada mindmap seluruhnya telah dikembangkan. Namun sayang, desain mindmap terlihat sangat rumit karena terdapat banyak garis panah yang tidak tersusun secara rapih, dan pemilihan warna merah sebagai latar belakang dengan perpaduan hitam sebagai warna tulisan membuat tulisan terlihat tidak begitu jelas.

    Mike N
    2 SIL

    BalasHapus
  2. Hai Devita. Secara keseluruhan komentar anda sudah baik, seperti pengembangan mind map yang sesuai dan mudah dimengerti. Hanya saja ada beberapa kesalahan yang mungkin bisa diperbaiki untuk selanjutnya. Jika dibaca, masih ada kejanggalan antarparagraf. Devita kurang menambahkan kata hubung yang membuat antarparagraf tersebut saling menjelaskan.
    Selanjutnya mengenai mind map. Mind map anda terlihat kurang rapi karna bentuk yang tidak beraturan dan banyaknya warna yang kurang serasi. Dan bukankah lebih baik jika mind map diletakkan sebelum esai? Terima kasih

    BalasHapus