Senin, 10 April 2017

KOMENTAR TERHADAP RESENSI “DEMOKRASI DIGITAL” Ulfah Ratna Sari

KOMENTAR TERHADAP RESENSI “DEMOKRASI DIGITAL”
Ulfah Ratna Sari


(Mind Map Resensi)


Menulis sebuah resensi bukanlah suatu hal yang mudah. Ada beberapa unsur – unsur yang perlu diperhatikan. Menurut Daniel (1997) unsur – unsur dalam resensi antara lain yaitu, judul resensi, identitas buku, pendahuluan, isi resensi dan penutup. Resensi yang baik adalah resensi yang memenuhi kelengkapan unsur – unsur tersebut.
Dalam hal ini, penulis akan mengulas sebuah resensi berjudul “Demokrasi Digital” yang ditulis oleh  Wasisto Raharjo Jati. Ditinjau dari segi unsur, resensi tersebut sudah memenuhi lima unsur resensi. Pertama, dari segi judul, peresensi memberi judul “Demokrasi Digital”, berbeda dengan judul buku yang diresensi yaitu “Demokrasi di Tangan Netizen; Tantangan dan Prospek Demokrasi Digital. Penulis rasa judul tersebut cukup menarik, sebab membuat penulis bertanya – tanya apa maksud dari judul tersebut. Selain itu judul “Demokrasi Digital” juga merupakan inti sari dari pembahasan buku tersebut.
Beralih ke bagian identitas buku. Menurut Daniel, (1997: 7-8) identitas buku terdiri atas; judul buku, nama pengarang, nama penerbit, tahun terbit, tebal buku dan harga buku. Dalam resensi yang ditulis oleh Wasisto Raharjo Jati tersebut hanya memenuhi 5 dari 6 bagian. Di mana, Wasisto hanya  menyebutkan judul buku, nama pengarang, nama penerbit, tahun terbit dan tebal buku tetapi tidak menyebutkan harga buku. Padahal, harga buku merupakan salah satu elemen penting dalam mempertimbangkan apakah buku tersebut layak untuk dibeli atau tidak. Namun, dalam resensinya Wasisto menambahkan nomor ISBN dari buku tersebut.
Unsur yang selanjutnya, yaitu pendahuluan, menurut penulis, peresensi telah membuka resensinya dengan pendahuluan yang baik, di mana dalam pendahuluan tersebut peresensi memuat pengertian dari Demokrasi Digital yang merupakan pokok bahasan. Dalam resensinya, Wasisto menulis, “Demokrasi digital adalah istilah baru dalam menjelaskan persilangan relasi antara penggunaan media social, pemenuhan representasi dan artikulasi kepentingan, serta penguatan kelas menengah. Ketiganya merupakan factor penting dalam menjelaskan konstelasi social-politik yang berkembang di Indonesia hari ini dengan memunculkan media social sebagai pilar demokrasi kelima setelah pers.”
Kemudian mari melirik dari segi isi resensi. Dalam resensinya, Wasito menuliskan sebuah sinopsis yang terletak pada kalimat pertama paragraf terakhir yaitu, “Buku ini secara garis besar menampilkan beragam literature demokrasi digital, utamanya kajian dari luar untuk melihat sisi teoretik kemungkinan penerapannya dalam kasus Indonesia.” Dalam resensi tersebut, juga ada kutipan - kutipan buku yang terletak di beberapa paragraf serta adanya keunggulan dan kelemahan buku. Namun, sangat disayangkan perensi tidak mencantumkan tinjauan bahasa serta ada atau tidaknya kesalahan cetak. Dalam resensi ini pun peresensi sama sekali tidak menyinggung latar belakang penulis buku. Padahal latar belakang penulis buku merupakan satu hal yang rasanya perlu ada, sebab melalui latar belakang penulis, pembaca dapat mengetahui apakah penulis memiliki latar belakang yang berkaitan dengan buku yang ditulisnya. Namun, ada satu nilai tambah dari resensi ini yaitu, peresensi mencantumkan perbandingan antara buku yang diresensinya dengan tiga buku yang berupaya mengupas tema sejenis.
Unsur yang terakhir dalam menulis resensi yaitu penutup. Dalam resensinya, Wasito menuliskan kalimat penutup yang juga merupakan sebuah keunggulan buku yang berbunyi “Meskipun demikian, buku ini mampu memberikan sumbangan literasi penting mengenai relasi internet dan politik di Indonesia”. Namun, sangat disayangkan Wasito tidak mencantumkan saran dan rekomendasi sasaran. Padahal kedua hal tersbut cukup penting untuk memberi informas apakah buku tersebut bagus dibaca atau tidak dan siapa sasaran dari buku tersebut.

Menurut penulis, secara garis besar, resensi berjudul “Demokrasi Digital” ini sudah cukup baik meskipun masih ada beberapa bagian unsur resensi yang tidak tercantum. 

2 komentar:

  1. Halo Ulfah. Tulisan kamu sudah bagus karena merujuk inpersonal, yang di sini kamu sebut penulis dan juga sudah sesuai dengan mind map yang kamu buat. Bahasa yang digunakan juga jelas sehingga mudah dibaca.

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum, ulfah. Untuk komentar terhadap 'demokrasi digital' masih terdapat kekurangan pada bagian identitas buku. Identitas buku tidak dicantumkan apa judul bukunya, siapa pengarangnya, nama penerbitnya, kapan buku ini diterbitkan, dan berapa tebal halamannya secara lengkap. Padahal akan lebih baik jika dicantumkan untuk memberi informasi tentang buku yang diresensi. Jadi tidak hanya menyebutkan apa saja yang ada di identitas buku.

    BalasHapus