Analisis Resensi "Demokrasi Digital" dalam Bentuk Esai
Resensi adalah suatu tulisan atau
ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku. Tujuan resensi adalah
menyampaikan para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat
sambutan dari masyarakat atau tidak. Resensi itu dibuat juga untuk memberikan
pertimbangan-pertimbangan terhadap karya-karya seni lainnya, seperti drama,
film, sebuah pementasan, dan sebagainya. (Komposisi hlm:274). Resensi
merupakan suatu kegiatan “memindahkan” buku kedalam bentuk tulisan yang
berbeda. Inti dari kegiatan meresensi adalah mengomentari, menilai dan
menginformasikan.
Tidak
adanya kesesuaian judul resensi “Demokrasi Digital” dengan judul asli dalam buku, yaitu
“Demokrasi di Tangan Netizen: Tantangan & Prospek Demokrasi Digital”. Judul resensi terlalu singkat, mungkin akan menjadi
lebih baik jika menjadi “Demokrasi Digital Pada Era Moderenisasi”
Dalam identitas buku terdapat judul
buku, nama penulis, penerbit, kota penerbit, urutan cetakan, tahun produksi,
jumlah halaman, dan nomor ISBN. Namun, sayangnya dalam identitas buku ini tidak
dicantumkan ukuran dan harga buku. Karena ukuran dan harga sangat penting untuk
menginformasikan kepada calon pembaca untuk memperhitungkan atau memperkirakan
kemampuan membeli atau tidaknya bagi para calon pembaca.
Pendahuluan pada buku terdapat pada
awal kalimat paragraf pertama, yaitu “Secara harfiah pengertian demokrasi
digital dapat dipahami sebagai implementasi demokrasi yang tidak terkungkung
pada limitasi ruang, waktu, ataupun batasan fisik lainnya.” Dalam pendahuluan,
kalimat tersebut termasuk kedalam salah satu unsur-unsur membuat pembukaan,
yaitu merumuskan tema buku.
Pada bagian isi buku terdapat
sinopsis atau ringkasan buku. Sinopsis
terdapat pada paragraf pertama bagian sebelah kiri
halaman 2 yang termasuk dalam bagian
pendahuluan. Kutipan buku yang menjelaskan beberapa sensasi dalam media sosial
terdapat pada paragraf pertama sebelah kanan halaman 3; Dalam kutipan ini, menginformasikan bahwa dengan bermain media sosial,
seseorang mampu menciptakan dan membentuk kenyamanan diri mereka masing-masing.
Namun, terdapat dampak buruk dari beberapa sensasi ini, yaitu terkadang
seseorang lalai dengan prioritasnya karena asyik bercumbu dengan dunia maya, selain
itu, sensasi-sensasi tersebut juga mempengaruhi pergaulan dalam masyarakat.
Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, terkadang manusia enggan
berinteraksi dengan lingkungannya. Karena ia menganggap bahwa dengan bermain
media sosial semuanya bisa terjangkau dengan mudah dan cepat tanpa harus membuang
tenaga untuk menghampiri lawan bicaranya. Keunggulan
dan kekurangan buku pun
terdapat pada paragraf kedua bagian sebelah kanan halaman 3.
Penutup menginformasikan manfaat dari buku yang terdapat dalam
kalimat “Meskipun demikian, buku ini mampu memberikan sumbangan literasi
penting mengenai relasi internet dan politik Indonesia.” yang terdapat pada
kalimat terakhir sebelah kanan halaman 3.
Pada bagian penutup, tidak terdapat kalimat saran maupun persuasif.