Senin, 09 Januari 2017

KALIMAT MAJEMUK DAN KALIMAT TUNGGAL PADA KUMPULAN CERPEN  KUKILA YANG BERJUDUL SETIA ADALAH PEKERJAAN YANG BAIK KARYA AAN MANSYUR

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sintaksis

 
Dosen Pengampu:  Dr. Miftahul Khairah A., M.Hum

Disusun Oleh:
Tiara Jasmine Ammar         2125153038
2- Sastra Indonesia Linguistik


Program Studi Sastra Indonesia
Universitas Negeri Jakarta
2017



KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Kami panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik untuk memenuhi tugas ujian akhir semester (UAS) mata kuliah kajian prosa.
Tak lupa pula kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat:
1.    Orang tua, yang selalu mendukung kami dalam penyelesaian makalah ini
2.    Dr. Miftahul Khairah A., M.Hum selaku dosen pembimbing mata kuliah sintaksis
3.    Aan Mansyur atas cerpen Kukila
4.    Teman-teman yang turut membantu dalam menyelesaikan makalah
Semoga makalah ini dapat berguna dan bisa dijadikan pembelajaran oleh teman-teman sekalian
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan dalam penyempurnaan makalah selanjutnya.

Jakarta, Januari 2017

 Penulis





BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa adalah sesuatu yang menakjubkan. Tidak akan ada peradaban tanpa adanya bahasa. Semua aspek kehidupan manusia memerlukan bahasa. Agama, sosial, politik, dan lain-lain.
Dalam bahasa Indonesia, kita seringkali menemukan kalimat-kalimat yang rumit untuk dipahami. Dalma karya sastra misalnya, banyak kalimat yang sangat panjang dan dulit dimengerti apa maksudnya. Karenaitu penting untuk kita untuk melihat apa saja jenis kalimat yang biasa digunakan
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1     Apa pengertian kalimat tunggal dan kalimat majemuk?
1.2.2     Bagaimana penerapannya dalam karya sastra ?

1.3  Tujuan
Makalah ini diharapkan dapat membantu teman-teman untuk memahami kalimat tunggal dan kalimat majemuk.




BAB II
LANDASAN TEORETIK
2.1 Pengertian Kalimat
Menurut Kridalaksana (2002 : 43) dalam Miftahul Khairah, satuan bahasa itu membentuk hierarkis, mulai dari kata, frasa, kluasa, kalimat, gugus kalimat, paragraf, gugus paragraf, sampai wacana. Menurut Alwi, kalimat adalah satuna bahasa terkecil dalam wujud tulisan atau lisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Kalimat adalah satuan bahasa yang mengandung pikiran lengkap. Sebuah kalimat harus mengandung setidaknya subjek dan predikat jika ingin disebut kalimat lengkap. Kalimat dalam wujud lisan ducapkan dengan suara nik-turun, keras-lembut, disela jeda, da diakhiri dengan intonasi akhir
Unsur-unsur pembentuk kalimat terdiri dari satuan kata dan ada pula yang berupa kelompok kata. Kelompok kata dapat berupa frase atau klausa. Klausa adalah kelompok kata yang tidak melebihi fungsi kalimat dan masih mempertahankan makna aslinya. Jenis-jenis kalimat terdiri atas subjek, predikat, objek, pelengkap,keterangan.
a.    Subjek
Subek merupakan hal yang penting dalam sebuah kalimat. Subjek juga sebagai unsur pokok yang mendampingi predikat. Fungsinya untuk menandai apa yang dinyatakan
b.    Predikat
Predikat secara khusus menjelaskan atau menggambarkan keterangan subjek. Fungsi predikat dapat dicari dengan menanyakan mengapa. Predikat dapat berupa sifat, situasi, status, ciri, atau jati diri subjek
c.    Objek
Objek menunjuk kepada tujuan kalimat aau kepada apa kalimat itu ditujukan. Bjek hanya memiliki tempat di belakang predikat atau lebih jelasnya untuk melengkapi fungsi predikat. Fungsi predikat dapat berubah menjadi subjek akibat pemasifan kalimat
d.    Pelengkap
Pelengkap juga memiliki fungsi untuk melengkapi predikat. Sama halnya dengan objek, tetapi fungsi ini tidak memiliki fungsi khusus saat pemasifan kalimat

e.    Keterangan
Keterangan digunakan sebagai unsur perluasan kalimat yang menjelaskan lebih terinci. Keterangan dapat ditandai dengn kemampuannya untuk berpindah-pindah tempat

2.2 Pengertian Kalimat Tunggal dan Majemuk
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa. Kalimat ini hanya mempunyai satu subjek dan satu predikat. Namun, ada kalanya kalimat tunggal juga membutuhkan unsur objek (O), pelengkap (pel), dan keterangan (k). Kalimat tunggal hanya memiliki satu peristiwa pokok. Dengan kata lain, kalimat tunggal hanya menjelaskan atau menyampaikan satu peristiwa di dalamnya.
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua buah klausa atau lebih yang saling dihubungkan dengan kata hubung (Konjungsi). Klausa – klausa tersebut berkedudukan sebagai anak kalimat dan induk kalimat.

Di dalam bahasa Indonesia ada empat jenis kalimat majemuk yang diklasifikasikan berdasarkan hubungan antar klausa, diantaranya adalah kalimat majemuk setara, bertingkat, rapatan dan campuran.

2.2.1 Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang kedua klausanya memiliki hubungan setara atau sederajat. 

Ciri – ciri kalimat majemuk setara
a.   Antar klausa memiliki hubungan koordinatif, sehingga bisa berdiri sendiri meskipun dipisahkan.
b.   Klausa yang satu berkedudukan sama dengan klausa lainnya. 
c.   Konjungsi yang menghubungkan biasanya berupa, danatau, tetapi,lalukemudian, melainkan, padahal.

2.2.2 Kalimat Majemuk Bertingkat
Hubungan subordinasi menunjukkan hubungan yang hierarkis, yakni menggabungkan dua klausa atau lebih secara bertingkat. Ada yang berfungsi sebagai klausa utama dan ada yang berfungsi sebagai klausa bawahan. Penggabungan kata penghubung yang bersifat subordinatif menyebabkan klausa yang satu menjadi bagian dari klausa yang lain. Biasanya klausa utama disebut dengan klausa bebas, sedangkan klausa bawahan disebut dengan klausa terikat. Konjungsi yang mungkin mengisinya antara lain: bahwa, jika, kalau, supaya, dengan, dll. Salah satu klausa / anak kalimat tidak tidak dapat berdiri sendiri. Dengan kata lain, akan tidak memiliki arti jika dipisah. 
2.2.3 . Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk yang terdiri dari beberapa kalimat tunggal yang digabungkan menjadi satu. Kalimat – kalimat tunggal tersebut dirapatkan atau digabung dengan hanya menyebutkan bagian yang tidak sama dan dipisahkan dengan tanda koma(,) dan konjungsi dan.

Ciri – ciri majemuk rapatan
1. Bisa dipisahkan menjadi dua buah kaalimat tunggal atau lebih.
2. Dipisahkaan dengan tanda koma, dan konjungsi dan, serta, dan juga. 
Contoh:
Ibu memasak ayam goreng.
Ibu memasak ikan goreng.
Ibu memasak nasi goreng untuk makan malam.
Ibu memasak ayam, ikan, dan nasi goreng untuk makan malam.

2.2.4 Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk yang merupakan gabungan dari kalimat majemuk setara dan bertingkat

Ciri – ciri kalimat majemuk campuran
1. Memiliki lebih dari dua buah klausa.
2. Dihubungkan dengan dua buah konjungsi seperti pada kalimat majemuk setara dan campuran. 
Contoh :
Klausa 1= Teman – temanku telah pulang
Klausa 2 = Aku baru sampai.
Klausa 3 = Aku datang tepat waktu
Ketika aku baru sampai, teman – temanku telah pulang padahal aku datang tepat waktu.


Kalimat Tunggal
Kalimat Majemuk
Memiliki satu peristiwa
Ada dua peristiwa
Memiliki Struktur yang sederhana
Memiliki dua buah struktur kalimat
Tidak menggunakan konjungsi
Menggunakan konjungsi






BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan
Pada subbab ini akan dibahas mengenai kalimat majemuk dan tunggal berdasarkan narasi yang ada pada kumpulan cerpen Kukila dengan judul Setia Adalah Pekerjaan yang Baik. Yang akan dibahas adalah paragraf ke dua, tiga, empat.

a.   (paragraf 2)Ibu saya waktu itu sedang menikmati cinta pertama ketika dilamar pria yang tidak dia kenal. Anak seorang pembuat gula.
Paragraf di atas terdiri atas tiga klausa, yaitu:
1.    Ibu saya waktu itu sedang menikmati cinta pertama
2.    Ibu saya dilamar pria
3.    Dia (ibu saya) tidak kenal
4.    Anak seorang pembuat gula
Kalimat (1),(2), dan (3) adalah kalimat majemuk bertigkat yang dihubungkan dengan kata ketika dan perluasan dengan kata yang. Perhatikan bagan


b.   (paragraf 3)Ibu tidak mampu menolak keputusan ayahnya yang kata-katanya tidak senang ditawar. Dia putuskan pacarnya.
Paragraf di atas terdiri atas tiga klausa. Klausa tersebut adalah:
a.    Ibu tidak mampu menolak keputusan ayahnya
b.    Kata-katanya (ayah) tidak senang ditawar
c.    Dia putuskan pacarnya
Klausa (a) dan (b) dihubungkan dengan konjungsi yang dan merupakan klausa relatif. Perhatikan bagan!


 Sedangkan klausa (c)  merupakan kalimat tunggal yang terdiri atas satu predikat, yaitu putuskan

(paragraf 4)Beberapa hari sebelum menikah, dia melihat calon suaminya dan berubah pikiran. Calon suaminya jelek. Dia merencanakan pelarian.

Paragraf diatas terdiri dari empat klausa. Kalusa tersebut adalah :
a.    Beberapa hari sebelum menikah, dia melihat calon suaminya
b.    Beberapa hari sebelum menikah, dia berubah pikiran
c.    Calon suaminya jelek
d.    Dia merencanakan pelarian
Klausa (a) dan (b) merupakan kalimat majemuk setara yang dihubungkan dengan konjungsi dan. Dengan begitu, kedua klausa tersebut adalah klausa inti, sedangkan klausa (c) dan (d) merupakan kalimat tunggal karena terdiri dari satu predikat.

Perhatikan bagan berikut

Pada bagan di atas jelas terlihat bahwa kalimat tersebut adalah kalimat majemuk setara karena masing-masing kalimat dapat berdiri sendiri tanpa terikat dengan yang lainnya



BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pada tataran kalimat, ada juga yang disebut kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kallimat tnggal terbagi menjadi empat : majemuk setara, bertingkat, rapatan, campuran. Perbedaan kalimat majemuk dan tunggal dapat dilihat dari banyaknya predikat serta konjungsi yang digunakan. Jika hanya memiliki satu predikat, itu adalah kalimat tunggal. Jika banyak predikat, itu adalah kalimat majemuk. Konjungsi yang digunakan juga bermacam, macam. Majemuk setara biasanya menggunakan konjungsi dan, atau, dll. Majemuk bertingkat biasanya menggunakan konjungsi sebelum, ketika, dll.

4.2 Saran
Melihat banyakna jenis-jenis frasa dalam bahasa Indonesia, ada baiknya jika peneliti lain mencoba untuk melakukan analisis tersebut dengan media yang berbeda pula, seperti koran. Semakin beragam analisis yang dilakukan, semakin banyak kita tahu mengenai bahasa Indonesia
Kritik dan saran yang membangun juga sangat berguna dalam pembuatan makalah selanjutnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar