KALIMAT MAJEMUK DAN KALIMAT TUNGGAL PADA KUMPULAN
CERPEN KUKILA YANG BERJUDUL SETIA
ADALAH PEKERJAAN YANG BAIK KARYA AAN MANSYUR
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Sintaksis
Dosen Pengampu:
Dr. Miftahul Khairah A., M.Hum
Disusun Oleh:
Tiara Jasmine Ammar 2125153038
2- Sastra Indonesia Linguistik
Program Studi Sastra Indonesia
Universitas Negeri Jakarta
2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Kami panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang
telah memberi rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik untuk memenuhi tugas ujian akhir semester (UAS) mata kuliah kajian prosa.
Tak lupa
pula kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat:
1.
Orang
tua, yang selalu mendukung kami dalam penyelesaian makalah ini
2.
Dr.
Miftahul Khairah A., M.Hum selaku dosen pembimbing mata kuliah sintaksis
3.
Aan
Mansyur atas cerpen Kukila
4.
Teman-teman
yang turut membantu dalam menyelesaikan makalah
Semoga
makalah ini dapat berguna dan bisa dijadikan pembelajaran oleh teman-teman
sekalian
Penulis
menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan dalam penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Jakarta,
Januari 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bahasa adalah sesuatu yang menakjubkan. Tidak akan ada
peradaban tanpa adanya bahasa. Semua aspek kehidupan manusia memerlukan bahasa.
Agama, sosial, politik, dan lain-lain.
Dalam bahasa Indonesia, kita seringkali menemukan
kalimat-kalimat yang rumit untuk dipahami. Dalma karya sastra misalnya, banyak
kalimat yang sangat panjang dan dulit dimengerti apa maksudnya. Karenaitu penting
untuk kita untuk melihat apa saja jenis kalimat yang biasa digunakan
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1
Apa pengertian kalimat tunggal dan kalimat majemuk?
1.2.2
Bagaimana penerapannya dalam karya sastra ?
1.3
Tujuan
Makalah ini diharapkan dapat membantu teman-teman untuk
memahami kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
BAB II
LANDASAN TEORETIK
2.1 Pengertian
Kalimat
Menurut Kridalaksana (2002 : 43) dalam Miftahul
Khairah, satuan bahasa itu membentuk hierarkis, mulai dari kata, frasa, kluasa,
kalimat, gugus kalimat, paragraf, gugus paragraf, sampai wacana. Menurut Alwi,
kalimat adalah satuna bahasa terkecil dalam wujud tulisan atau lisan yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Kalimat adalah satuan bahasa yang mengandung
pikiran lengkap. Sebuah kalimat harus mengandung setidaknya subjek dan predikat
jika ingin disebut kalimat lengkap. Kalimat dalam wujud lisan ducapkan dengan
suara nik-turun, keras-lembut, disela jeda, da diakhiri dengan intonasi akhir
Unsur-unsur pembentuk kalimat terdiri dari satuan kata
dan ada pula yang berupa kelompok kata. Kelompok kata dapat berupa frase atau
klausa. Klausa adalah kelompok kata yang tidak melebihi fungsi kalimat dan
masih mempertahankan makna aslinya. Jenis-jenis kalimat terdiri atas subjek,
predikat, objek, pelengkap,keterangan.
a.
Subjek
Subek
merupakan hal yang penting dalam sebuah kalimat. Subjek juga sebagai unsur
pokok yang mendampingi predikat. Fungsinya untuk menandai apa yang dinyatakan
b.
Predikat
Predikat
secara khusus menjelaskan atau menggambarkan keterangan subjek. Fungsi predikat dapat dicari dengan menanyakan mengapa.
Predikat dapat berupa sifat, situasi, status, ciri, atau jati diri subjek
c.
Objek
Objek
menunjuk kepada tujuan kalimat aau kepada apa kalimat itu ditujukan. Bjek hanya
memiliki tempat di belakang predikat atau lebih jelasnya untuk melengkapi
fungsi predikat. Fungsi predikat dapat berubah menjadi subjek akibat pemasifan
kalimat
d.
Pelengkap
Pelengkap
juga memiliki fungsi untuk melengkapi predikat. Sama halnya dengan objek, tetapi
fungsi ini tidak memiliki fungsi khusus saat pemasifan kalimat
e.
Keterangan
Keterangan
digunakan sebagai unsur perluasan kalimat yang menjelaskan lebih terinci. Keterangan
dapat ditandai dengn kemampuannya untuk berpindah-pindah tempat
2.2 Pengertian Kalimat Tunggal dan Majemuk
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu
klausa. Kalimat ini hanya mempunyai satu subjek dan satu predikat. Namun, ada kalanya kalimat tunggal juga membutuhkan unsur
objek (O), pelengkap (pel), dan keterangan (k). Kalimat tunggal hanya memiliki
satu peristiwa pokok. Dengan kata lain, kalimat tunggal hanya menjelaskan atau
menyampaikan satu peristiwa di dalamnya.
Kalimat majemuk
adalah kalimat
yang terdiri dari dua buah klausa atau lebih yang saling dihubungkan dengan
kata hubung (Konjungsi). Klausa – klausa tersebut berkedudukan sebagai anak
kalimat dan induk kalimat.
Di
dalam bahasa Indonesia ada empat jenis kalimat majemuk yang diklasifikasikan
berdasarkan hubungan antar klausa, diantaranya adalah kalimat majemuk setara,
bertingkat, rapatan dan campuran.
2.2.1 Kalimat
Majemuk Setara
Kalimat
majemuk setara adalah kalimat majemuk yang kedua klausanya memiliki hubungan
setara atau sederajat.
Ciri –
ciri kalimat majemuk setara
a. Antar
klausa memiliki hubungan koordinatif, sehingga bisa berdiri sendiri meskipun
dipisahkan.
b. Klausa
yang satu berkedudukan sama dengan klausa lainnya.
c. Konjungsi
yang menghubungkan biasanya berupa, dan, atau, tetapi,lalu, kemudian,
melainkan, padahal.
2.2.2 Kalimat Majemuk Bertingkat
Hubungan
subordinasi menunjukkan hubungan yang hierarkis, yakni menggabungkan dua klausa
atau lebih secara bertingkat. Ada yang berfungsi sebagai klausa utama dan ada
yang berfungsi sebagai klausa bawahan. Penggabungan kata penghubung yang bersifat
subordinatif menyebabkan klausa yang satu menjadi bagian dari klausa yang lain.
Biasanya klausa utama disebut dengan klausa bebas, sedangkan klausa bawahan
disebut dengan klausa terikat. Konjungsi yang mungkin mengisinya antara lain:
bahwa, jika, kalau, supaya, dengan, dll.
Salah satu klausa / anak kalimat tidak tidak dapat berdiri sendiri. Dengan kata
lain, akan tidak memiliki arti jika dipisah.
2.2.3 .
Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat
majemuk rapatan adalah kalimat majemuk yang terdiri dari beberapa kalimat
tunggal yang digabungkan menjadi satu. Kalimat – kalimat tunggal tersebut
dirapatkan atau digabung dengan hanya menyebutkan bagian yang tidak sama dan dipisahkan
dengan tanda koma(,) dan konjungsi dan.
Ciri –
ciri majemuk rapatan
1. Bisa dipisahkan
menjadi dua buah kaalimat tunggal atau lebih.
2.
Dipisahkaan dengan tanda koma, dan konjungsi dan, serta, dan juga.
Contoh:
Ibu
memasak ayam goreng.
Ibu
memasak ikan goreng.
Ibu
memasak nasi goreng untuk makan malam.
Ibu
memasak ayam, ikan, dan nasi goreng untuk makan malam.
2.2.4 Kalimat
Majemuk Campuran
Kalimat
majemuk campuran adalah kalimat majemuk yang merupakan gabungan dari kalimat
majemuk setara dan bertingkat
Ciri –
ciri kalimat majemuk campuran
1.
Memiliki lebih dari dua buah klausa.
2.
Dihubungkan dengan dua buah konjungsi seperti pada kalimat majemuk setara dan
campuran.
Contoh :
Klausa 1=
Teman – temanku telah pulang
Klausa 2 =
Aku baru sampai.
Klausa 3 =
Aku datang tepat waktu
Ketika aku
baru sampai, teman – temanku telah pulang padahal aku datang tepat waktu.
Kalimat Tunggal
|
Kalimat Majemuk
|
Memiliki
satu peristiwa
|
Ada dua
peristiwa
|
Memiliki
Struktur yang sederhana
|
Memiliki
dua buah struktur kalimat
|
Tidak
menggunakan konjungsi
|
Menggunakan
konjungsi
|
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan
Pada subbab ini akan dibahas mengenai kalimat majemuk
dan tunggal berdasarkan narasi yang ada pada kumpulan cerpen Kukila dengan
judul Setia Adalah Pekerjaan yang Baik. Yang akan dibahas adalah paragraf ke dua,
tiga, empat.
a. (paragraf 2)Ibu saya waktu itu sedang menikmati cinta pertama ketika dilamar pria
yang tidak dia kenal. Anak seorang pembuat gula.
Paragraf di atas terdiri atas tiga klausa, yaitu:
1.
Ibu saya waktu itu sedang menikmati cinta pertama
2.
Ibu saya dilamar pria
3.
Dia (ibu saya) tidak kenal
4.
Anak seorang pembuat gula
Kalimat (1),(2), dan (3) adalah kalimat majemuk
bertigkat yang dihubungkan dengan kata ketika dan perluasan dengan kata yang.
Perhatikan bagan
b. (paragraf 3) Ibu tidak mampu menolak keputusan
ayahnya yang kata-katanya tidak senang ditawar. Dia putuskan pacarnya.
Paragraf di atas terdiri atas tiga klausa. Klausa
tersebut adalah:
a.
Ibu tidak mampu menolak keputusan ayahnya
b.
Kata-katanya (ayah) tidak senang ditawar
c.
Dia putuskan pacarnya
Klausa (a) dan (b) dihubungkan dengan konjungsi yang
dan merupakan klausa relatif. Perhatikan bagan!
Sedangkan klausa (c) merupakan kalimat tunggal yang terdiri atas
satu predikat, yaitu putuskan
Paragraf diatas terdiri dari empat klausa. Kalusa
tersebut adalah :
a.
Beberapa hari sebelum menikah, dia melihat calon suaminya
b.
Beberapa hari sebelum menikah, dia berubah pikiran
c.
Calon suaminya jelek
d.
Dia merencanakan pelarian
Klausa (a) dan (b) merupakan kalimat majemuk setara yang
dihubungkan dengan konjungsi dan. Dengan begitu, kedua klausa tersebut
adalah klausa inti, sedangkan klausa (c) dan (d) merupakan kalimat tunggal
karena terdiri dari satu predikat.
Perhatikan bagan berikut
Pada bagan
di atas jelas terlihat bahwa kalimat tersebut adalah kalimat majemuk setara
karena masing-masing kalimat dapat berdiri sendiri tanpa terikat dengan yang
lainnya
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Pada tataran kalimat, ada juga yang disebut kalimat
tunggal dan kalimat majemuk. Kallimat tnggal terbagi menjadi empat :
majemuk setara, bertingkat, rapatan, campuran. Perbedaan kalimat majemuk dan tunggal
dapat dilihat dari banyaknya predikat serta konjungsi yang digunakan. Jika hanya
memiliki satu predikat, itu adalah kalimat tunggal. Jika banyak predikat, itu
adalah kalimat majemuk. Konjungsi yang digunakan juga bermacam, macam. Majemuk setara
biasanya menggunakan konjungsi dan, atau, dll. Majemuk bertingkat
biasanya menggunakan konjungsi sebelum, ketika, dll.
4.2
Saran
Melihat banyakna
jenis-jenis frasa dalam bahasa Indonesia, ada baiknya jika peneliti lain
mencoba untuk melakukan analisis tersebut dengan media yang berbeda pula,
seperti koran. Semakin beragam analisis yang dilakukan, semakin banyak kita
tahu mengenai bahasa Indonesia
Kritik dan saran
yang membangun juga sangat berguna dalam pembuatan makalah selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar