FUNGSI
SINTAKSIS KETERANGAN DAN JENISNYA DALAM CERPEN BERJUDUL TAMBAK KARYA EVI
IDAWATI
Makalah ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah Sintaksis yang Diampu oleh Dr. Miftahul Khairah A., M.Hum., M.Phil.
Disusun oleh:
Anne Nur
Aidha Amalia
2125150038
2 Sastra
Indonesia –Linguistik–
PROGRAM
STUDI SASTRA INDONESIA
FAKULTAS
BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan makalah
ini untuk tugas Mata Kuliah Sintaksis yang diampu oleh Dr. Miftahul Khairah A.,
M.Hum., M.Phil.
Makalah ini disusun bedasarkan hasil
membaca salah satu cerpen dari kumpulan cerpen berjudul “Malam Perkawinan”
karya Evi Idawati yang berjudul Tambak. Peneliti bermaksud untuk mengidentifikasi
fungsi sintaksisnya yaitu keterangan. Selain itu peneliti juga bermaksud untuk
mengetahui jenis fungsi sintaksis keterangan yang terdapat di dalam cerpen
tersebut.
Dalam penyusunan makalah ini
peneliti sadari kemungkinan masih banyak adanya kekurangan dan kesalahan, oleh
karena itu kami mengharapkan saran dan kritik agar makalah ini
menjadi lebih baik.
Jakarta, 08 Januari 2017
Peneliti
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Bahasa
Indonesia merupakan bahasa identitas negera Indonesia. Dalam hal ini, bahasa
Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi masyarakat Indonesia yang
disepakati untuk menjadi bahasa pemersatu suku-suku bangsa di Indonesia.
Sebagai bahasa, maka bentuknya dapat berwujud lisan maupun tulis. Bahasa yang
berbentuk lisan terjadi karena adanya pesan yang disampaikan penutur melalui
alat ucapnya dan kemudian pesan tersebut sampai pada pendengar. Sedangkan
bahasa yang berbentuk tulis merupakan hasil perkembangan budaya, termasuk adanya
sistem aksara di dalamnya. Sehingga pesan yang disampaikan muncul pada sistem
aksara tersebut. Dalam bahasa lisan, bunyi merupakan unsur utamanya; sedangkan
dalam bahasa tulis, tulisanlah yang menjadi unsur utamanya. Dengan demikian
bahasa memiliki dua wahana untuk mewujudkannya, yaitu bunyi dan tulisan. (Pengantar
Kridalaksana dalam Kushartanti dkk, 2007).
Dalam bahasa tulis, secara pasti
menggunakan kalimat di dalamnya. Penggunaan-penggunaan unsur di dalamnya
haruslah tertata rapi agar pesan yang disampaikan dapat tersampaikan dengan
benar. Berbicara tentang susunan, maka berhubungan dengan istilah bahasa Yunani
yaitu syntaxis yang artinya ‘susunan’ atau ‘tersusun secara bersama’
sehingga dikenalah istilah sintaksis. (Valin 1997, dalam Khairah, Miftahul dan
Sakura Ridwan, 2014:10).
Menurut Kridalaksana (dalam Khairah,
Miftahul dan Sakura Ridwan, 2014:9), sintaksis adalah subsistem tata bahasa
mencakup kata dan satuan-satuan yang lebih besar dari kata serta hubungan
antara satuan itu. Adapun menurut Chaer (2015: 3), sintaksis adalah subsistem
kebahasaan yang membicarakan penataan dan pengaturan kata-kata itu ke dalam
satuan-satuan yang lebih besar, yang disebut satuan sintaksis, yakni kata,
frasa, klausa, kalimat dan wacana.
Di dalam sintaksis, dalam sebuah
pemetaannya terdapat fungsi sintaksis. Fungsi sintaksis meliputi subjek,
predikat, objek, pelengkap dan keterangan. (Khairah, Miftahul dan Sakura
Ridwan, 2014: 113). Fungsi sintaksis sendiri berkenaan dengan fungsi
gramatikal. Artinya, fungsi sintaksis akan mengisi fungsi gramatikalnya. Berdasarkan
analisis fungsi gramatikal dapat diberikan fungsi-fungsi sintaksis subjek,
predikat, objek, pelengkap dan keterangan. Struktur kalimat yang diberikan
dengan analisis fungsi gramatikal itu adalah struktur subjek-predikat, struktur
subjek-predikat-objek, struktur subjek-predikat-objek-pelengkap, dan
seterusnya. (Kaswanti Purwo, Bambang, 2000).
Pada hakikatnya, fungsi sintaksis
tidak bisa dijauhkan dengan perannya. Peran subjek, predikat, objek, pelengkap
dan keterangan muncul dengan proses penyampaian pesan yang terjadi di dalam klausa
atau kalimat. Menurut Khairah, Miftahul dan Sakura Ridwan, (2014: 113-134) predikat
merupakan bentuk gramatikal di dalam klausa yang berpotensi berperan sebagai
perbuatan, roses, keadaan, pengalaman, relasional, eksistensial, semelfaktif,
posisi, lokasi, kuantitas, identitas (atribut). Kemudian subjek, merupakan
bentuk gramatikal di dalam klausa yang
berpotensi berperan sebagai pelaku, pengalaman, peruntung, ukuran, dan
pokok. Objek, yaitu bentuk gramatikal yang berperan sebagai sasaran, hasil dan
peruntung. Lalu pelengkap, ialah bentuk gramatikal yan berpeeran sebagai
sasaran, hasil, jangkauan, identitas, dan ukuran. Keterangan, berfungsi
memberikan penjelasan tambahan bagi unsuur inti. Fungsi sintaksis keterangan
merupakan unsur tambahan dalam bentuk gramatikal yang memiliki berbagai jenis.
Jenisnya sebagai tempat, waktu, asal, alat, penyerta, perihal, tujuan, sebab,
peralihan, arah, cara, perbandingan, kesalingan dan modalitas.
Cerita pendek atau disingkat cerpen
pada dasarnya merupakan sebuah karangan fiksi yang banyak digunakan oleh setiap
orang sebagai salah satu sarana hiburan karena cerpen biasanya mengambil
keberagaman tema yang menarik, serta terdapat unsur-unsur pembangun di
dalamnya, sehingga seolah-olah kita terjun merasakan apa yang dituangkan
penulis ke dalam cerpen. Cerpen tidak dapat terbentuk apabila tidak muncul
kalimat-kalimat. Kalimat-kalimat yang dibentuk di dalamnnya sudah pasti
memperhatikan fungsi sintaksis di dalamnya. Baik itu subjek, predikat, objek,
pelengkap, dan keterangan. Kalimat cerpen, biasanya memunculkan fungsi
sintaksis keterangan untuk memperjelas kalimatnya. Sebagai bahan penjelas atau
tambahan, maka jenis keterangan di dalamnya tentu berbeda antara keterangan
yang satu dengan yang lain. Untuk itu di dalam penelitian ini, peneliti
bermaksud menganalisis fungsi sintaksis keterangan beserta jenisnya di dalam
cerpen Tambak karya Evi Idawati.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah, maka rumusan masalah penelitian ini yaitu “Bagaimana fungsi
sintaksis keterangan dan jenisnya dalam cerpen berjudul Tambak karya Evi
Idawati?”
C.
Pembatasan
Masalah
Berdasarkan
rumusan masalah, peneliti memberikan batasan penelitian dalam penelitian ini.
Batasan masalahnya ialah pada fungsi sintaksis keterangan yang terdapat dalam
klausa utama. Artinya, fungsi sintaksis keterangan pada klausa bawahan tidak
termasuk dalam penelitian ini.
D.
Tujuan
Penelitian
Tujuan
dari penelitian ini memiliki dua tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan
umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan lebih
dalam tentang fungsi sintaksis keterangan dan jenisnya dalam cerpen berjudul Tambak
karya Evi Idawati.
2. Tujuan Khusus
Dalam
penelitian ini peneliti menentukan tujuan khusus yaitu untuk menginformasikan
pada pembaca tentang fungsi sintaksis keterangan dan jeinsnya dalam cerpen
berjudul Tambak karya Evi Idawati.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A.
Definisi
Fungsi Sintaksis
Analisis
fungsi sintaksis dapat dilakukan dengan dasar fungsi gramatikal. Berdasarkan
analisis fungsi gramatikal itu dapat diberikan fungsi-fungsi sintaksis subjek,
predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Struktur klausa atau kalimat yang
diberikan dengan analisis fungsi gramatikal itu adalah struktur fungsi
gramatikal kalimat, seperti struktur subjek-predikat, struktur
subjek-predikat-objek, struktur subjek-predikat-objek-pelengkap, dan seterusnya.
(Kaswanti Purwo, Bambang, 2000).
Tataran
sintaksis memberikan gambaran terhadap fungsinya. Artinya, unsur-unsur yang
terdapat dalam kalimat baik subjek, predikat, objek pelengkap, dan predikat mampu mendeskripsikan
maksud dan peran di dalam kalimat tersebut (Arifin, Zaenal dan Junaiyah, 2008
:10).
Kridalaksana (2002)
menjelaskan bahwa fungsi sintaksis adalah hubungan saling kebergantungan antara
unsur-unsur dari suatu perangkat sedemikian rupa sehingga perangkat itu
merupakan keutuhan dan membentuk sebuah struktur.
Menurut Chaer (2015: 20) fungsi
sintaksis adalah semacam kotak-kotak atau tempat-tempat dalam struktur
sintaksis yang ke dalamnya akan diisikan kategori-kategori tertentu.
Sumadi (dalam Ghufron, 2013) fungsi
sintaksis adalah keterkaitan srtuktural antara konstituen satu dengan
konstituen lain dalam kalimat.
Berdasarkan definisi fungsi isntaksi di
atas, maka fungsi sintaksis akan selalu berwujud subjek (S), predikat (P),
objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (K). Dalam sebuah kalimat, lima fungsi
tersebut tidak selalu hadir bersama-sama. Terkadang, kalimat hanya terdiri dari
S dan P, S-P-O, S-P-Pel, S-P-K, atau S-P-Pel-K. Biasanya unsur yang selalu
hadir dalam kalimat adalah S dan P. Dik (1985 dalam Khairah, Miftahul dan
Sakura Ridwan, 2014:113) mengutarakan unsur yang utama adalah P karena kondisi
P yang menyebabkan hadirnya unsur-unsur lain.
B.
Definisi
Fungsi Sintaksis Keterangan
Keterangan
berfungsi memberikan penjelasan tambahan bagi unsur inti. Dalam unsur klausa,
keterangan termasuk unsur periferal atau tambahan. Keterangan sendiri adalah
bagian kalimat yang menerangkan subjek, predikat, objek atau pelengkap. Pada
keterangan, biasanya berupa frasa nomina, preposisi dan konjungsi. Ciri yang
secara implisit, yaitu pada tempatnya yang mudah di pindah-pindah, kecuali
diletakkan diantara predikat dan objek atau predikat dan pelengkap.
Berikut
contoh fungsi sintaksis keterangan.
a. Seharusnya, Indonesia
menjadi raja kakao di dunia
K S P Pel
K
b. Puluhan
pendemo tadi siang berunjuk rasa di depan Gedung
DPR
S K P
K
Pada
contoh a, inti klausanya adalah Indonesia menjadi raja kakao. Inti ini
diperluas oleh unsur keterangan modalitas seharusnya, dan keterangan
tempat di dunia. Pada contoh b, inti klausanya adalah puluhan pendemo
berunjuk rasa. Inti ini diperluas oleh keterangan waktu tadi siang,
dan keterangan tempat di depan Gedung DPR. Sebagaimana contoh di atas,
posisi keterangan bersifat tidak tetap. Artinya, keterangan dapat berada di
akhir, di awal bahkan di tengah kalimat. Unsur pengisi keterangan dapat berupa
nomina atau frasa nominal, frasa preposisional, atau frasa adverbial. (Khairah,
Miftahul dan Sakura Ridwan, 2014:131).
C.
Jenis-jenis Keterangan
Berikut ini
jenis-jenis keterangan yang terdapat dalam suatu klausa (Khairah Miftahul dan
Sakura Ridwan, 2014: 132-135)
a.
Keterangan tempat, Biasanya
ditandai oleh preposisi di, ke, dari, (di) dalam dan pada.
Contoh:
1)
Ada masalah distribusi PNS di
daerah-daerah.
2)
Anda harus naik kendaraan ke
Pulau Mules, di Selatan Flores.
b.
Keterangan waktu.
Biasanya ditandai oleh bentuk preposisi pada, dalam, se-, sebelum, sesudah,
selama, sepanjang. Keterangan ini juga bisa berbentuk nomina atau frasa
nominal yang mengacu pada waktu, seperti sekarang, kemarin, tahun.
Contoh:
1)
Pada tahun 2012, Jakarta
akan menjadi pelopor program deteksi dini hepatitis
2)
Sekarang, dokter
bisa memberikan terapi yang lebih akurat bagi pasien
c.
Keterangan asal.
Biasanya ditandai oleh bentuk preposisi dari.
Contoh:
1)
Makanan sate berasal dari
Madura
2)
Uang itu diambil dari
bank
d.
Keterangan alat.
Biasanya ditandai oleh bentuk preposisi dengan.
Contoh:
Pengamatan molekul bisa dilakukan dengan alat
positron emission tomography (PET)
e. Kerterangan penyerta.
Biasanya ditandai oleh bentuk preposisi dengan, bersama, beserta.
Contoh:
1)
Bersama anaknya, ia
mengadukan nasib ke komnas HAM
2)
Wakil Presiden Budiono
mengahadiri acara itu beserta istrinya
f.
Keterangan perihal. Biasanya
ditandai oleh bentuk preposisi tentang.
Contoh:
DPR merevisi UU Nomor 24 Tahun 2003 tentang
Mahkamah Institusi
g. Keterangan tujuan. Biasanya
ditandai oleh bentuk preposisi agar, supaya, untuk, bagi, demi.
Contoh:
1)
Sekarang, dokter bisa
memberikan terapi yang lebih akurat bagi pasien
2) Renegoisasi perlu dilakukan
demi perbaikan pengelolaan sumber daya pertambangan
h.
Keterangan sebab.
Biasanya ditandai oleh bentuk preposisi karena, sebab.
Contoh:
Dua SPBU di Balikpapan tutup karena sepi
i.
Keterangan peralihan.
Biasanya ditandai oleh bentuk preposisi dari…ke…
Contoh:
Warga beralih profesi dari petani ke pengumpul
mangan
j.
Keterangan arah.
Biasanya ditandai oleh bentuk preposisi ke, pada.
Contoh:
Saat ini, industri pertanian dikembangkan ke sektor
rambutan
k.
Keterangan cara. Biasanya
ditandai oleh preposisi dengan, secara, dengan cara, dengan jalan.
Contoh:
1)
Yang pasti, penawaran
pensiun dini harus direncanakan dengan sebaik-baiknya
2)
Alat komunikasi itu memberi
informasi secara lengkap
l. Keterangan perbandingan
/ kemiripan. Biasanya ditandai oleh preposisi seperti, bagaikan,
laksana.
Contoh:
Semua bentuk tingkah laku kita bergerak seperti
pola pikir kita
m.
Keterangan
kesalingan. Biasanya ditandai oleh preposisi saling atau frasa satu
sama lain.
Contoh:
Sesama anggota partai tak seharusnya beradu mulut antara
satu sama lain
n. Keterangan modalitas adalah
bagian klausa yang menyatakan kemungkinan, harapan, kepastian, kesangsian.
1)
Kemungkinan. Keterangan
ini ditandai oleh penggunaan kata mungkin.
Contoh:
Kemungkinan besar Indonesia akan menghentikan
pengiriman TKW ke Arab Saudi
2)
Kepastian. Keterangan
ini ditandai oleh kata pasti, sesungguhnya,sungguh.
Contoh:
Yang pasti, penawaran pensiun dini harus
direncanakan dengan sebaik-baiknya
3)
Harapan. Keterangan
ini ditandai oleh kata mudah-mudahan, semoga, moga-moga
Contoh:
Mudah-mudahan, pemilu 2014 berlangsung secara
jujur dan adil
4)
Kesangsian. Keterangan
ini ditandai oleh kata barangkali, kira-kira, rupanya, kalau-kalau.
Contoh:
Barangkali,
kami harus mempekerjakan PNS sesuai kebutuhannya
BAB
III
PEMBAHASAN
Pada bab ini,
akan membahas fungsi sintaksis keterangan beserta jenisnya pada klausa utama
yang terbentuk di dalam cerpen berjudul Tambak karya Evi Idawati.
A.
Keterangan Tempat
Berikut
fungsi sintaksis keterangan yang berjenis keterangan tempat
1.
Kaki kecil telanjang menggantung
di pinggir perahu
2.
Suara benda
jatuh di permukaan air
3.
Mereka
berenang, berkejaran di sungai yang melingkari dusun mereka
4.
Mengambang di
permukaan air
5.
Setelah puas,
mereka naik ke perahu
6.
Masitoh,
Rosidah, dan Wafiq menalikan perahu di akar bakau
7.
Sesekali dia
menoleh pada teman-temannya
8.
Lima menit
kemudian dia sampai di depan rumah
9. Dua adiknya yang lain sedang bermain di
lantai rumah yang masih belum ditegel
10. Tapi tangannya menunjuk ke kamar
belakang
11. “Bapak masih disana,” sambil matanya
melirik ke kamar belakang
12. Dia membuang puntung rokok di
tanah, menginjaknya.
13. Masitoh bergegas ke kamar ibunya
14. Adik pertamanya Farida, duduk di
kelas satu madrasah
15. Segera berlari ke sebelah kanan
rumah
16. Rumah Suud berada di sebelah
kanan rumah Masitoh
17. Tiga adiknya tertidur berdempetan di
ranjang kecil
18. Di kamar belakang,
Ibu duduk di dipan
19. Iblis berada di keluarganya
20. Dia mendekatkan lampu ke muka Ibu
21. Tapi dia mendekatkan wajahnya ke
muka Ibu
22. Dia medudukkan Ibu di kursi kayu
yang berada di ruang tengah
23. Ibu menyembunyikan kedua tangannya di
balik baju kebaya yang ia kenakan
24. Dia lari ke ruang tengah
25. Mengguncang-guncangkan tubuh ibunya dan
melemparkan ke dinding
26. Dia merapatkan badannya ke
dinding
27. Bapak berjalan mendekati Ibu yang jatuh
di tanah
28. Paginya, Masitoh menitipkan kedua
adiknya di rumah Rosidah
29. “Tolong belikan Ibu obat di
warung.”
30. Dia mematikan api di tungku
31. Matahari pagi terasa panas di
tempat yang gersang seperti dusun ini
32. Ada beberapa pohon waru yang tumbuh di
pinggir jalan
33. Serta pohin bakau yang memagari sungai sampai
ke laut
34. Dia menuju warung yang persis berada di
samping madrasah
35. Di tengah jalan
dia melihat bapaknya sedang berbincang-bincang dengan dua orang lelaki
36. Sampai di rumah Rosidah,
dia berhenti
37. Mereka berbisik-bisik di depan
Masitoh
38. Ibu bekerja lagi di tambak
39. Masitoh bertanya dalam hati
40. Tatapan matanya lurus ke depan
41. Sesampainya di depan rumah,
dia mendengar adiknya menangis
42. Dia bergegas masuk ke dalam rumah, setengah
berlari menuju ke kamar ibunya
43. Dia berbalik ke ruang tengah
44. Dia menuju ke kamarnya sendiri
45. Adiknya menangis di tempat tidur
46. Menuju ke dapur
mengambil pisang dan nasi untuk makan
adiknya
47. Di dapur,
ibunya duduk meringkuk, melindingi kepala dengan kedua tangannya
48. Di dekat tumpukan kayu bakar,
Bapak membawa kayu yang masih menyala, berdiri di depan ibunya
49. Dia menempelkannya ke kayu yang
masih menyala
50. Bau rambut terbakar menyebar ke
ruangan
51. Seorang lelaki berdiri di
hadapannya
52. Tiba-tiba bayangan Bapak memukul ibunya
selama ini bersliweran di depan matanya
53. Jeritan Ibu dan tangisnya terdengar
keras di telinga
54. Dilemparkan semuanya ke tubuh
bapaknya
55. Belum puas juga, dia mendorong lemari
kecil, tempat panci-panci dan kuali, dijatuhkan semuanya ke tubuh Bapak
56. Tangannya mencengkram linggis yang
ditaruh di bahunya
57. Dia duduk di atas tubuh Bapak
58. Pelan Ibu mengangkat Masitoh membawanya
ke kamar
59. Ibu kembali ke dapur
B.
Keterangan Waktu
Berikut
fungsi sintaksis keterangan yang berjenis keterangan waktu
1.
Lima
menit kemudian dia sampai di depan rumah
2.
Masitoh dan
adik-adiknya ditinggal mati ayahnya tiga tahun yang lalu
3.
Dia meninggal di
usia yang masih muda
4.
Dua
tahun kemudian, ibunya menikah lagi dengan
tetangga desa
5.
Ibu Masitoh
baru mengetahui kebiasaan suaminya enam bulan yang lalu
6.
Sepanjang
hidup sebagai anak tunggal, dia besar dalam
kedamaian
7.
Sekarang
dia berada di gunung ketakutan
8.
Paginya,
Masitoh menitipkan kedua adiknya di rumah Rosidah
9.
Tadi
malam bukan peristiwa pertama Bapak memukuli
Ibu
10. Setelah peristiwa semalam,
dia takut bertemu bapaknya
11. Sekarang saja,
dia tidak bisa menjaga dan melindungi ibunya
12. Sekarang
dia tidak menunduk
13. Tiba-tiba
bayangan Bapak memukul ibunya selama ini bersliweran di depan matanya
C.
Keterangan Asal
Berikut
fungsi sintaksis keterangan yang berjenis keterangan asal
1.
Masitoh, anak
pertama dari lima bersaudara
2.
Masitoh
mengambil adiknya yang masih bayi dari pelukan ibunya
3.
Dia berlari
merebut linggis dari tangan bapaknya
D.
Ketarangan Alat
Berikut
fungsi sintaksis keterangan yang berjenis keterangan alat
1.
Mereka menutupi
tubuhnya dengan sarung
2.
Dengan
meloncat, Masitoh memukul kepala Bapak dengan linggis
E.
Keterangan Penyerta
Berikut
fungsi sintaksis keterangan yang berjenis keterangan penyerta
1.
Di tengah jalan
dia melihat bapaknya sedang berbincang-bincang dengan dua orang lelaki
2.
Dia bertemu
dengan ibu Rosidah yang sedang berbincang-bincang dengan tetangga
3.
“Lha iya. Kalau
jadi janda dengan banyak harta sebaiknya berhati-hati kalau mau
menikah lagi
4.
Air matanya
tumpah berbarengan dengan langkah kakinya yang semakin cepat
F.
Keterangan Tujuan
Berikut
fungsi sintaksis keterangan yang berjenis keterangan tujuan
1.
Wafiq memegang
dayung dan ember agar tidak terbawa arus
2.
Tadi suaminya
memaksa agar dia mau menandatangani surat penjualan
3.
Saking
takutnya, dia tidak bisa menahan untuk buang air
4.
Jika lelaki itu
masih memukuli Ibu, dia akan membunuhnya, agar lelaki itu tidak bisa
berdiri dan menampar Ibu
5.
Menuju ke dapur
mengambil pisang dan nasi untuk
makan adiknya
6.
Seakan hendak
melindungi jantungnya yang berdegub dengan kencang agar jangan meloncat
keluar
G.
Keterangan Sebab
Berikut
fungsi sintaksis keterangan yang berjenis keterangan sebab
1.
Ayahnya
meninggal karena tidak mau mengadakan selamatan sebelum memanen tambak
2.
Ibu mengizinkan
karena dia kira semuanya untuk kepentingan Masitoh dan adik-adiknya
3.
Ibu merasa
berdosa pada ayah Masitoh karena tidak bisa menjaga tambak-tambak
peninggalan untuk kepentingan Masitoh dan adik-adiknya
4.
Ibu
mengerjap-ngerjapkan mata karena silau
5.
Karena
masih menangis, dia meletakkan bayi itu
H.
Keterangan Arah
Berikut
fungsi sintaksis keterangan yang berjenis keterangan arah
1.
Dia ingin
menyewakan tambaknya pada orang lain
I.
Keterangan Cara
Berikut
fungsi sintaksis keterangan yang berjenis keterangan cara
1.
Menekan dada dengan
tangannya
2.
Lalu
menghembuskan napas dengan keras
3.
“Ayo!” Bapak
menarik tangan Ibu dengan kasar
4.
Ibu menjerit
sambil menutupi pipinya dengan kedua tangannya
5.
Dengan
kerja keras dari tambak, mereka akan
membangun rumah untuk berteduh keluarganya
6.
Di dapur,
ibunya duduk meringkuk, melindingi kepala dengan kedua tangannya
7.
Angin bergerak dengan
cepat
8.
Dengan
meloncat, Masitoh memukul kepala Bapak dengan
linggis
9.
Mengambil
linggis dengan sisa tenaganya, dia memukul tubuh suaminya
J.
Keterangan
Perbandingan atau Kemiripan
Berikut
fungsi sintaksis keterangan yang berjenis keterangan perbandingan atau
kemiripan
1.
Seperti dayung,
beberapa kali kaki itu bergerak, seakan mendorong perahu
untuk terus melaju
2.
Mulutnya lebar,
seperti hendak memakannya
3.
Matahari pagi
terasa panas di tempat yang gersang seperti dusun ini
4.
suara Masitoh
menggelegar bagai halilintar
K.
Keterangan Modalitas
Berikut
fungsi sintaksis keterangan yang berjenis keterangan modalitas
a.
Kepastian
1.
Ibu membuka
matanya sedikit untuk memastikan
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan pada data yang telah dilakukan peneliti, maka beberapa hal yang
dapat peneliti simpulkan ialah:
1. Terdapat 62 fungsi sintaksis keterangan
yang berjenis keterangan tempat pada cerpen berjudul Tambak karya Evi
Idawati (55,8%)
2. Terdapat 13 fungsi sintaksis keterangan
yang berjenis keterangan waktu pada cerpen berjudul Tambak karya Evi
Idawati (11,7%)
3. Terdapat 3 fungsi sintaksis keterangan
yang berjenis keterangan asal pada cerpen berjudul Tambak karya Evi
Idawati (2,7%)
4. Terdapat 2 fungsi sintaksis keterangan
yang berjenis keterangan alat pada cerpen berjudul Tambak karya Evi
Idawati (1,8%)
5. Terdapat 4 fungsi sintaksis keterangan
yang berjenis keterangan penyerta pada cerpen berjudul Tambak karya Evi
Idawati (3,6%)
6. Terdapat 6 fungsi sintaksis keterangan
yang berjenis keterangan tujuan pada cerpen berjudul Tambak karya Evi
Idawati (5,4%)
7. Terdapat 5 fungsi sintaksis keterangan
yang berjenis keterangan sebab pada cerpen berjudul Tambak karya Evi
Idawati (4,5%)
8. Terdapat 1 fungsi sintaksis keterangan
yang berjenis keterangan arah pada cerpen berjudul Tambak karya Evi
Idawati (0,9%)
9. Terdapat 9 fungsi sintaksis keterangan
yang berjenis keterangan cara pada cerpen berjudul Tambak karya Evi
Idawati (8,1%)
10. Terdapat 4 fungsi sintaksis keterangan
yang berjenis keterangan perbandingan atau kemiripan pada cerpen berjudul Tambak
karya Evi Idawati (3,6%)
11. Terdapat 1 fungsi sintaksis keterangan
yang berjenis keterangan modalitas kepastian pada cerpen berjudul Tambak karya
Evi Idawati (0,9%)
Fungsi
sintaksis keterangan yang berjenis keterangan tempat paling banyak ditemukan
dalam cerpen berjudul Tambak karya Evi Idawati. Pada jenis keterangan
waktu, penggunaanya paling banyak kedua setelah
keterangan tempat. Pada hal ini, fungsi sintaksis keterangan tempat
mendominasi cerita pendek berjudul Tambak karya Evi Idawati.
Fungsi
sintaksis keterangan yang berjenis perihal, peralihan, kesalingan serta
modalitas kemungkinan, harapan dan kesangsian tidak terdapat perwujudannya di dalam
cerpen Tambak karya Evi Idawati.
B.
Saran
Dalam
penelitian ini hanya menganalisis fungsi sintaksis keterangan. Sebagaimana yang
sudah dipaparkan dalam bab pembahasan, bahwa fungsi sintaksis bukan hanya
keterangan saja. Adapula fungsi sintaksis subjek, predikat, objek dan
pelengkap. Hal itu dapat pula diteliti dan dijadikan bahasan
selanjutnya bagi peneliti yang akan mengkaji cerpen Tambak
karya Evi Idawati. Semoga penelitian yang dibuat
ini dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Arifin, Zaenal dan Junaiyah H.M. Sintaksis. Jakarta:
PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2008
Chaer, Abdul. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta, 2015
Chaer, Abdul. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta, 2015
Ghufron Samsul, Marzuqi. Sintaksis Bahasa Indonesia.
Surabaya: Penerbit Istana, 2013
Idawati, Evi. Malam
Perkawinan. (Kumpulan Cerpen). Jakarta: PT Grasindo, 2005
Kaswanti Purwo, Bambang. Kajian Serba Linguistik : Untuk
Anton Moeliono. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia dalam Kerja Sama dengan
Universitas Katolik Indonesia Atmajaya, 2000
Khairah, Miftahul dan Sakura Ridwan. Sintaksis. Jakarta:
PT Bumi Aksara, 2014
Kushartanti dkk,. Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami
Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar