Senin, 09 Januari 2017

Frasa Nomina dalam Artikel “Hubungan Indonesia-Australia Kembali Tegang” Liputan6.com

Frasa Nomina dalam Artikel “Hubungan Indonesia-Australia Kembali Tegang” Liputan6.com
Dosen pengampu : Dr. Miftahul Khairah, M.Hum., M.Phil.,
Nama anggota       : Luthfira Alifia (2125154826)
Kelas                    : 2 Sastra Indonesia Linguistik

Program Studi Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Jakarta
2017



Daftar Isi
Kata Pengantar
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Rumusan Masalah
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sintaksis
2.2. Pengertian Frasa
2,3, Pengertian Frasa Nomina
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tujuan Penelitian
3.2. Lingkup Penelitian
3.3. Waktu Penelitian
3.4. Metode Penelitian
BAB 4 PEMBAHASAN.. 7
BAB 5 PENUTUP. 8
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Lampiran. 9
Daftar Pustaka




KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur. Karena atas berkat rahmatnya, sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian kecil sintaksis dengan judul Frasa Nomina dalam Artikel “Hubungan Indonesia-Australia Kembali Tegang” Liputan6.com. Selain itu terima kasih kepada Dr. Miftahul Khairah, M.Hum., M.Phil., selaku dosen pengampu mata kuliah Sintaksis.
            Penelitian kecil sintaksis dengan judul Frasa Nomina dalam Artikel “Hubungan Indonesia-Australia Kembali Tegang” Liputan6.com ini diteliti untuk mengetahui secara lebih mendalam mengenai frasa nomina yang ada didalam penelitian ini. Dan diharapkan pembaca mampu memahami penelitian mengenai frasa nomina ini.
            Saya menyadari masih terdapat kekurangan baik dalam penyusunan makalah maupun dalam meneliti penelitian kecil sintaksis dengan judul Frasa Nomina dalam Artikel “Hubungan Indonesia-Australia Kembali Tegang” Liputan6.com. Oleh karena itu saya menerima kritik dan saran agar saya dapat memperbaiki makalah ini. Untuk itu saya ucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Jakarta, 8 Januari 2017
Tim Penyusun


BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.           Latar Belakang Masalah

            Sintaksis adalah susunan kebahasaan yang saling berhubungan dimulai dari satuan terkecil hingga satuan terbesar yang ada didalam sintaksis. Satuan-satuan yang ada didalam sintaksis, yakni kata, frasa, klausa, kalimat, dan wacana. Dari kelima satuan sintaksis yang ada, penelitian ini akan memfokuskan kepada salah satu satuan sintaksis yaitu frasa.
            Frasa tersusun atas dua kata atau lebih yang tidak melebihi batas fungsi unsur klausa. Frasa terbagi menjadi frasa endosentris dan frasa eksosentris menurut hubungan antarunsur dalam frasa. Unsur yang berfungsi sebagai inti (pusat) dan pewatas ada didalam frasa endosentris. Yang termasuk ke dalam jenis frasa endosentris adalah frasa nomina, frasa verba, frasa adjektiva, frasa numeralia, frasa pronomina, dan frasa adverbia. Selain itu terdapat pula unsur perangkai dan sumbu yang ada didalam frasa eksosentris. Yang termasuk ke dalam jenis frasa ini adalah frasa preposisional. Dari keseluruhan jeis frasa yang telah disebutkan penelitian ini akan lebih memfokuskan mengenai frasa nomina.
            Dalam frasa nomina, yang berfungsi sebagai inti adalah nomina. Frasa ini memiliki distribusi yang sama dengan nomina. Dan frasa ini sering menduduki fungsi subjek dan objek.
            Di dalam sebuah berita yang ada di media massa online tentunya terdapat frasa nomina didalamnya. Untuk melihat berapa frasa nomina yang ada didalamnya akan dijelaskan pada bagian hasil penelitian.

1.2.   Rumusan Masalah

1.      Bagaimana cara menentukan frasa nomina yang terdapat didalam artikel “Hubungan Indonesia-Australia Kembali Tegang” Liputan6.com?
2.      Ada berapa frasa nomina yang terdapat didalam artikel “Hubungan Indonesia-Australia Kembali Tegang” Liputan6.com?
           

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1.           Pengertian Sintaksis

1.       Kridalaksana (2011: 223), sintaksis (syntax) 1. Pengaturan hubungan antara kata dengan kata, atau dengan satuan-satuan yang lebih besar, atau antara satuan-satuan yang lebih besar itu dalam bahasa. Satuan terkecil dalam bidang ini ialah kata; 2. Subsistem bahasa yang mencakup hal tersebut (sering dianggap bagian dari gramatika; bagian lain ialah morfologi); 3. Cabang linguistik yang mempelajari hal tersebut.

2.2.           Pengertian Frasa

1.      Chaer (2009: 39), frase dibentuk dari dua buah kata atau lebih dan mengisi salah satu fungsi sintaksis.
2.      Kridalaksana (2011: 66), frase yaitu gabungan dua kata atau lebih yang sifatnya tidak predikatif.
3.      Khairah & Ridwan (2014: 21), frasa tersusun atas dua kata atau lebih yang tidak melebihi batas fungsi unsur klausa.

2.3.           Pengertian Frasa Nomina

1.      Kridalaksana (2011: 66), frase nominal adalah frase endosentris berinduk satu yang induknya nomina.
2.      Khairah & Ridwan (2014: 21), frasa nomina yang berfungsi sebagai inti adalah nomina. Frasa ini memiliki distribusi yang sama dengan nomina. Dan frasa ini sering menduduki fungsi subjek dan objek.

4.       

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1.Tujuan Penelitian

      Penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai frasa nomina yang terdapat didalam artikel “Hubungan Indonesia-Australia Kembali Tegang” Liputan6.com.

3.2. Lingkup Penelitian

            Lingkup penelitian ini berupa objek berita media massa online dari liputan6.com dengan judul Hubungan Indonesia Australia Kembali Tegang.

3.3. Waktu Penelitian

            Penelitian dilakukan pada bulan Januari tanggal 2 sampai dengan tanggal 8 tahun 2017.

3.4. Metode Penelitian

            Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Melihat kata per kata untuk mencari frasa nomina yang ada didalam. berita media massa onlie. Setelah data didapatkan kemudian dikategorikan.


BAB 4 PEMBAHASAN

Hasil dari penelitian ini diambil dari salah satu artikel “Hubungan Indonesia-Australia Kembali Tegang” Liputan6.com sebagai bahan penelitian frasa nomina.
No.
Frasa Nomina
1.       
Hubungan Indonesia-Australia
2.       
Jakarta Indonesia
3.       
Hubungan kedua negara
4.       
Kerja sama militer
5.       
Indonesia-Australia
6.       
Latihan militer
7.       
Beberapa kerjasama militer
8.       
Kemesraan kedua negara
9.       
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
10.   
Kerja sama tersebut
11.   
Selama kerja sama itu
12.   
Pasukan khusus Angkatan Darat (AD)
13.   
Para prajurit militer Australia
14.   
Pemerintah Australia
15.
Kerja sama pertahanan
15.   
Menteri Pertahanan Australia Marise Payne
16.   
Kepala militer negaranya
Dari hasil penelitian terdapat 16 frasa nomina yang ada didalam media massa online liputan6.com dengan judul berita Hubungan Indonesia Australia Kembali Tegang.


BAB 5 PENUTUP

5.1.           Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat 16 frasa nomina didalam media massa online liputan6.com dengan judul Hubungan Indonesia Australia Kembali Tegang.

5.2.           Saran

Jika ingin kembali meneliti frasa nomina didalam sebuah berita akan lebih baik bila menjelaskan secara menyeluruh frasa nomina apa saja yang ada didalamnya apakan ada yang memiliki pewatas dari selain nomina seperti nomina inti dan adjektifa pewatas. Hal ini akan menambah wawasan pembaca mengenai frasa nomina.



Lampiran

06 Jan 2017, 19:12 WIB
Hubungan Indonesia-Australia

Liputan6.com, Jakarta Indonesia kembali bersitegang dengan Australia. Memang bukan hal baru. Hubungan kedua negara dikenal tidak stabil, khususnya terkait kerja sama militer. Diketahui, Indonesia-Australia baru saja menyelesaikan latihan militer bersama mereka pada September 2016, setelah menanti 20 tahun, sejak 1995. Saat itu, beberapa kerja sama militer dihentikan terkait ketegangan yang muncul karena keterlibatan Australia di krisis Timor Leste. 
Namun, kemesraan kedua negara tidak berlangsung lama. Nyatanya pada pertengahan Desember 2016, TNI melayangkan permintaan penghentian kerja sama militer yang sudah terjalin, untuk sementara waktu. Baik latihan maupun tukar-menukar perwira.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo buka suara mengenai alasan ‎penghentian sementara kerja sama tersebut pada awal Januari 2017. Kabarnya, selama kerja sama itu dijalankan, Indonesia telah mengirimkan pasukan khusus Angkatan Darat (AD) ke Australia untuk mengajar para prajurit militer Australia. Namun ternyata kurikulum yang diterapkan dan perilaku militer Australia menunjukkan sikap yang mendiskreditkan. 
 Apa respons di pihak seberang? 
Pemerintah Australia menanggapi serius penghentian sementara kerja sama pertahanan dengan Indonesia. Menurut TNI, penundaan ini didasari sejumlah persoalan teknis. Menteri Pertahanan Australia Marise Payne mengatakan, kepala militer negaranya sudah melakukan kontak dengan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Investigasi akan dilakukan.


Daftar Pustaka

Chaer, A. (2009). Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Khairah, M., & Ridwan, S. (2014). SINTAKSIS. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Kridalaksana, H. (2011). Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Pusat Bahasa. (2015). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar