·
Judul: Sosiolinguistik
·
Penulis: Dr. Merry Lapasau, M.A. dan Prof. Dr. E. Zaenal Arifin
·
ISBN: 978-602-359-047
·
Editor: Noor Komari
·
Penerbit: PT Pustaka Mandiri
·
Harga Buku: Rp 70.000
·
Tahun Terbit: 2016
·
Tebal buku: 1,3 cm
Sosiolinguistik
mendekatkan hubungan bahasa dan masyarakat tutur. Bahasa dijadikan sebagai alat
penghubung antara tiap masyarakat tutur. Sehingga perbedaan variasi suatu
bahasa dapat ditelaah melalui penuturnya. Penelaahan tersebut dapat dilakukan
dengan menganalisis tujuh dimensi penelitian dalam sosiolinguistik yaitu
identitas sosial penutur, identitas sosial pendengar, lingkungan sosial tempat
peristiwa bahasa berlangsung, analisis sinkronis dan diakronis, perilaku
bertutur, kadar variasi linguistic, dan aplikasi praktis penelitian
sosiolinguistik.
Dr. Merry Lapasau, M.A. dan Prof.
Dr. E. Zaenal Arifin menjabarkan mengenai materi terbaru sosiolinguistik dalam
bukunya yang berjudul Sosiolunguistik. Dr.
Merry Lapasau, M.A. merupakan dosen tetap pada Prodi Pendidikan Bahasa Inggris,
Fakultas Pascasarjana Universitas Indraprasta PGRI. Pengarang pernah menamatkan
Pendidikan S-3 Program Doktor dalam bidang Germanistik di Universitas Siegen
Jerman tempat dimana ia menyelesaikan Pendidikan S-2 MAgistra Artium dalam
bidang Germanistik dahulu. Dr. Merry Lapasau, M.A. lebih banyak menulis
karyanya dalam beberapa karya tulis ilmiah salah satunya adalah Penggunaan Bahasa Media Cetak dalam Bahasa
Indonesia dan Bahasa Melayu (2010). Selanjutnya . Dr. E. Zaenal Arifin adalah
seorang Guru Besar Linguistik pada Universitas Indraprasta PGRI dan merupakan
dosen di Universitas lainnya. Selain sebagai akademisi terkadang ia menjadi
pendamping Bahasa di DPR RI dalam pembahasan RUU. Pengarang menyelesaikan S-3
Doktor Linguistik tahun 2000 dari Program Pascasarjana Universitas Indonesia.
Beberapa karyanya yang sering dipublikasikan adalah Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Penggunaan Bahasa
dalam Surat Dinas, Dasar – Dasar Penyusunan Karya Ilmiah, dan masih banyak
lagi.
Kata sosiolinguistik merupakan
istilah ilmiah baru (neologisme) yang terdiri dari kata “linguistik” terbentuk
dari kata Latin lingua yang berarti
lidah atau bahasa dan berprefiks socio yang
memiliki arti sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat. Sosiolinguistik
umumnya dipahami sebagai suatu bidang ilmu yang mengkaji bahasa dalam
penggunaannya di masyarakat. Bahasa dan masyarakat dapat saling mempengaruhi.
Struktur sosial dapat menentukan perilaku berbahasa seseorang. Dalam
pembelajarannya sosiolinguistik lebih menitikberatkan fungsi bahasa dalam
penggunaan makna bahasa secara sosial. Untuk melihat struktur sosial suatu
bahasa maka yang dipelajari adalah data verbal dan satuan bahasa terbesar yang
dikaji adalah kalimat. Secara lengkap buku sosiolinguistik ini membahas
berbagai hal mengenai terminologi sosiolinguistik, sosiolinguistik makro dan
mikro, penelitian lapangan dengan rekaman audio atau rekaman video, alih kode
dan campur kode, pijin dan kreol, bahasa buatan, kontak bahasa, pemertahanan bahasa,
kepunahan bahasa, dan kebijakan bagi pemertahanan bahasa.
Buku ini berbeda dengan buku lainnya
karena mampu menjelaskan materi sosiolinguistik mutakhir yang kurang
dibicarakan pada buku sejenis seperti bahasa artificial Esperanto dan kontak
bahasa, substrat dan superstrat, teori defisit, teori strategi, model praktik
sosial ganda, dan gender penanda gramatika. Suatu teori muncul akibat adanya
permasalahan. Teori tersebut merupakan
teori yang baru muncul dalam ranah sosiolinguistik seiring dengan berkembangnya
zaman.
Setiap materi yang dikemukakan
selalu diikuti contoh bahasa yang bersangkutan. Misalnya materi mengenai lingua franca, dibedakan lingua franca pada bahasa Aram, Yunani,
Latin, Prancis, Eropa, Arab, Afrika, Hindi, Melayu, Cina, dan Inggris. Bahasa
tersebut adalah bahasa yang berpengaruh terhadap lahirnya bahasa lain di dunia.
Misalnya bahasa Melayu merupakan akar dari bahasa Indonesia, hal tersebut
dijelaskan secara detail di buku ini.
Pengarang mampu mengemas materi yang
berat menggunakan bahasa yang ringan dan jelas. Pembaca mudah memahami isi yang
disampaikan buku ini karena bahasanya yang ringan.
Hal lain yang tidak dapat ditemukan
dalam buku sejenis adalah metodologi penelitian. Buku ini memberikan cara
lengkap mengenai tahapan dalam melakukan penelitian sosiolinguistik. Selain itu
pengarang menambahkan tantangan dalam penelitian lapangan menurut pendapat
Bayle.
Walaupun pengarang menjelaskan
secara rinci namun dalam proses pengetikan masih terdapat banyak kesalahan.
Banyak penggunaan margin yang tidak
tepat sehingga paragraf terkesan tidak rapi. Ketidaktepatan dalam penebalan
huruf. Penebalan huruf harusnya digunakan pada istilah – istilah penting. Dalam
penggunaan huruf yang bercetak miring dan garis bawah tidak konsisten, ada
istilah asing yang dicetak miring, ada pula yang diberi garis bawah. Seharusnya
semua istilah asing dicetak miring saja.
Jika dibandingkan dengan buku sejenis, seperti
halnya Sosiolinguistik karya Prof.
Dr. I Dewa Putu Wijana, S.U., M.A. dan Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum, buku ini
lebih unggul karena menjelaskan teori – teori mutakhir yang sebelumnya belum
banyak dikaji. Buku karya I Dewa Putu Wijana dan Muhammad Rohmadi lebih
cenderung membahasa sosiolinguistik pada bahasa daerah khususnya bahasa daerah
Jawa. Selain itu bahasa yang disampaikan berat sehingga membuat pembaca sulit
memahami konteks buku, ditambah jenis tulisan yang digunakan kecil dan tipis.
Jenis tulisan seperti itu membuat mata pembaca cepat lelah dan menyebabkan
konsentrasi hilang. Walaupun demikian, buku tersebut mampu memberikan contoh
telaah terhadap sosiolinguistik terapan. Penyimpangan dalam disiplin ilmu
sosiolinguistik diperjelas demi mengurangi kesalahan dalam pengkajiannya.
Dari hasil perbandingan, buku karya
Merry Lapasau dan Zaenal Arifin lebih unggul karena memaparkan teori mutakhir
yang sebelumnya tidak pernah dibahas dalam buku sejenis. Namun, alangkah lebih
baik jika editor buku lebih teliti dalam penyuntingan sehingga tidak ada
kesalahan penulisan yang mengurangi kesempurnaan buku. Kedua buku tersebut
sangat cocok untuk mahasiswa linguistic atau peneliti bidang sosiolinguistik. DEVITA YULIANTI (Linguistik, Sastra
Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta)
Berikut ini adalah peta konsep dalam pembuatan resensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar