Minggu, 28 Mei 2017

Sosiolinguistik Masa Kini



·         Judul: Sosiolinguistik
·         Penulis: Dr. Merry  Lapasau, M.A. dan Prof. Dr. E. Zaenal Arifin
·         ISBN: 978-602-359-047
·         Editor: Noor Komari
·         Penerbit: PT Pustaka Mandiri
·         Harga Buku: Rp 70.000
·         Tahun Terbit: 2016
·         Tebal buku: 1,3 cm

            Sosiolinguistik mendekatkan hubungan bahasa dan masyarakat tutur. Bahasa dijadikan sebagai alat penghubung antara tiap masyarakat tutur. Sehingga perbedaan variasi suatu bahasa dapat ditelaah melalui penuturnya. Penelaahan tersebut dapat dilakukan dengan menganalisis tujuh dimensi penelitian dalam sosiolinguistik yaitu identitas sosial penutur, identitas sosial pendengar, lingkungan sosial tempat peristiwa bahasa berlangsung, analisis sinkronis dan diakronis, perilaku bertutur, kadar variasi linguistic, dan aplikasi praktis penelitian sosiolinguistik.
            Dr. Merry Lapasau, M.A. dan Prof. Dr. E. Zaenal Arifin menjabarkan mengenai materi terbaru sosiolinguistik dalam bukunya yang berjudul Sosiolunguistik. Dr. Merry Lapasau, M.A. merupakan dosen tetap pada Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Pascasarjana Universitas Indraprasta PGRI. Pengarang pernah menamatkan Pendidikan S-3 Program Doktor dalam bidang Germanistik di Universitas Siegen Jerman tempat dimana ia menyelesaikan Pendidikan S-2 MAgistra Artium dalam bidang Germanistik dahulu. Dr. Merry Lapasau, M.A. lebih banyak menulis karyanya dalam beberapa karya tulis ilmiah salah satunya adalah Penggunaan Bahasa Media Cetak dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu (2010). Selanjutnya . Dr. E. Zaenal Arifin adalah seorang Guru Besar Linguistik pada Universitas Indraprasta PGRI dan merupakan dosen di Universitas lainnya. Selain sebagai akademisi terkadang ia menjadi pendamping Bahasa di DPR RI dalam pembahasan RUU. Pengarang menyelesaikan S-3 Doktor Linguistik tahun 2000 dari Program Pascasarjana Universitas Indonesia. Beberapa karyanya yang sering dipublikasikan adalah Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Penggunaan Bahasa dalam Surat Dinas, Dasar – Dasar Penyusunan Karya Ilmiah, dan masih banyak lagi.
            Kata sosiolinguistik merupakan istilah ilmiah baru (neologisme) yang terdiri dari kata “linguistik” terbentuk dari kata Latin lingua yang berarti lidah atau bahasa dan berprefiks socio yang memiliki arti sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat. Sosiolinguistik umumnya dipahami sebagai suatu bidang ilmu yang mengkaji bahasa dalam penggunaannya di masyarakat. Bahasa dan masyarakat dapat saling mempengaruhi. Struktur sosial dapat menentukan perilaku berbahasa seseorang. Dalam pembelajarannya sosiolinguistik lebih menitikberatkan fungsi bahasa dalam penggunaan makna bahasa secara sosial. Untuk melihat struktur sosial suatu bahasa maka yang dipelajari adalah data verbal dan satuan bahasa terbesar yang dikaji adalah kalimat. Secara lengkap buku sosiolinguistik ini membahas berbagai hal mengenai terminologi sosiolinguistik, sosiolinguistik makro dan mikro, penelitian lapangan dengan rekaman audio atau rekaman video, alih kode dan campur kode, pijin dan kreol, bahasa buatan, kontak bahasa, pemertahanan bahasa, kepunahan bahasa, dan kebijakan bagi pemertahanan bahasa.
            Buku ini berbeda dengan buku lainnya karena mampu menjelaskan materi sosiolinguistik mutakhir yang kurang dibicarakan pada buku sejenis seperti bahasa artificial Esperanto dan kontak bahasa, substrat dan superstrat, teori defisit, teori strategi, model praktik sosial ganda, dan gender penanda gramatika. Suatu teori muncul akibat adanya permasalahan.  Teori tersebut merupakan teori yang baru muncul dalam ranah sosiolinguistik seiring dengan berkembangnya zaman.
            Setiap materi yang dikemukakan selalu diikuti contoh bahasa yang bersangkutan. Misalnya materi mengenai lingua franca, dibedakan lingua franca pada bahasa Aram, Yunani, Latin, Prancis, Eropa, Arab, Afrika, Hindi, Melayu, Cina, dan Inggris. Bahasa tersebut adalah bahasa yang berpengaruh terhadap lahirnya bahasa lain di dunia. Misalnya bahasa Melayu merupakan akar dari bahasa Indonesia, hal tersebut dijelaskan secara detail di buku ini.
            Pengarang mampu mengemas materi yang berat menggunakan bahasa yang ringan dan jelas. Pembaca mudah memahami isi yang disampaikan buku ini karena bahasanya yang ringan.
            Hal lain yang tidak dapat ditemukan dalam buku sejenis adalah metodologi penelitian. Buku ini memberikan cara lengkap mengenai tahapan dalam melakukan penelitian sosiolinguistik. Selain itu pengarang menambahkan tantangan dalam penelitian lapangan menurut pendapat Bayle.
            Walaupun pengarang menjelaskan secara rinci namun dalam proses pengetikan masih terdapat banyak kesalahan. Banyak penggunaan margin yang tidak tepat sehingga paragraf terkesan tidak rapi. Ketidaktepatan dalam penebalan huruf. Penebalan huruf harusnya digunakan pada istilah – istilah penting. Dalam penggunaan huruf yang bercetak miring dan garis bawah tidak konsisten, ada istilah asing yang dicetak miring, ada pula yang diberi garis bawah. Seharusnya semua istilah asing dicetak miring saja.
            Jika  dibandingkan dengan buku sejenis, seperti halnya Sosiolinguistik karya Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, S.U., M.A. dan Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum, buku ini lebih unggul karena menjelaskan teori – teori mutakhir yang sebelumnya belum banyak dikaji. Buku karya I Dewa Putu Wijana dan Muhammad Rohmadi lebih cenderung membahasa sosiolinguistik pada bahasa daerah khususnya bahasa daerah Jawa. Selain itu bahasa yang disampaikan berat sehingga membuat pembaca sulit memahami konteks buku, ditambah jenis tulisan yang digunakan kecil dan tipis. Jenis tulisan seperti itu membuat mata pembaca cepat lelah dan menyebabkan konsentrasi hilang. Walaupun demikian, buku tersebut mampu memberikan contoh telaah terhadap sosiolinguistik terapan. Penyimpangan dalam disiplin ilmu sosiolinguistik diperjelas demi mengurangi kesalahan dalam pengkajiannya.
            Dari hasil perbandingan, buku karya Merry Lapasau dan Zaenal Arifin lebih unggul karena memaparkan teori mutakhir yang sebelumnya tidak pernah dibahas dalam buku sejenis. Namun, alangkah lebih baik jika editor buku lebih teliti dalam penyuntingan sehingga tidak ada kesalahan penulisan yang mengurangi kesempurnaan buku. Kedua buku tersebut sangat cocok untuk mahasiswa linguistic atau peneliti bidang sosiolinguistik. DEVITA YULIANTI (Linguistik, Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta)

               Berikut ini adalah peta konsep dalam pembuatan resensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar