Jumat, 26 Mei 2017

“Bagaimana Caranya Untuk Bisa Menjadi Sarjana Plus Karya” oleh Putri Eka Wulandari


“Bagaimana Caranya Untuk Bisa Menjadi Sarjana Plus Karya”

Judul : SUKSES AKADEMIK DAN SUKSES BAKAT
Pengarang : M. Musrofi
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Tahun Terbit : 2016
Cetakan : Cetakan Pertama
Tebal Buku : ix + 132 Halaman
Harga Buku : Rp 39.800
ISBN : 978-602-02-8450-7


Marcus Buckingham (2007) mengatakan “Anda mungkin tidak kreatif disemua bidang, tetapi kreativitas anda mencapai kekuatan puncaknya ketika Anda beraktivitas di wilayah kekuatan Anda”. (hal. 3)

Kesuksesan merupakan salah satu dari sekian banyak hal yang menjadi tujuan dalam hidup seseorang. Jalan untuk mencapai kesuksesan dapat diraih kapan saja dan dimana saja. Kesuksesan akademik dan kesuksesan bakat merupakan kesuksesan yang dapat di lihat dengan nyata. Namun, kebanyakan orangtua hanya terpaku kepada kesuksesan akademik, sehingga melupakan kesuksesan bakat pada diri anak-anak.
Buku ini mengulas bagaimana agar anak dapat meraih “sukses akademik” sekaligus “sukses bakat”. Karena selain sukses akademik, sukses bakat ini dapat menjadi alternatif pekerjaan atau usaha setelah seseorang lulus menjadi sarjana dan kesulitan mendapat pekerjaan.
Orangtua dan guru sebaiknya tidak hanya terfokus pada kesuksesan akademik saja. Karena kesuksesan bakat seseorang juga berpengaruh dalam kehidupan si anak. Salah satu penyebab mengapa banyak sekali sarjana yang menganggur adalah karena pola pikir mereka terpaku untuk mencari pekerjaan dan hanya mengandalkan ijazah. Bukan mengekplorasi bakatnya untuk membuat lapangan pekerjaan. Mengapa mereka berpikiran demikian? Salah satu penyebabnya adalah karena mereka tidak memiliki karya atau sesuatu yang bisa di kembangkan ataupun dijual. Maka salah satu hal penting untuk menjadi seorang sarjana plus karya adalah bagaimana mengenali dan mengembangkan bakat yang ada.
Karya yang dimaksud disini tentu beragam, bisa karya di bidang kuliner, kerajinan tangan, musikal, olahraga, dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah bagaimana mereka mau menggali bakat dan akhirnya menghasilkan sebuah karya? Yaitu dengan cara mengetahui apa bakat yang dimiliknya. Jika seseorang berkarya sesuai dengan bakatnya, maka dengan sendirinya mereka akan mendapatkan “4E”, yakni “Enjoy” (senang dalam melakukan aktifitas berkarya), “Easy” (merasa mudah ketika berkarya), “Excellent” (hasil karya yang bermutu), “Earn” (produktif). (hal. 18).
Penjabaran masing-masing topik dalam buku ini sudah sistematis. Benang merah dari topik satu ketopik lainnya menguntai dengan apik, sehingga dapat dengan mudah dipahami apa yang dimaksud. Berbagai macam bagan, tabel, dan contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari memberikan nilai tambah dalam memudahkan pemahaman. Dengan layout yang simpel dan rapih buku ini memberikan kesan yang minimalis dan membuat pembaca terfokus pada isi bacaan. Ditambah penulis menulis buku ini dengan  bahasa yang mudah diserap oleh pembaca, menjadikan buku ini menjadi buku bacaan yang ringan untuk dibaca oleh pembaca pemula. Dilihat dari tampak luar, cover  dari buku ini sudah sangat bagus dan sangat menarik perhatian, sehingga pembaca tertarik dengan isi buku tersebut.
Namun sedikit disayangkan, bagian isi buku ini kurang berwarna sehingga sedikit monoton. Bahkan terdapat beberapa foto didalamnya yang juga dicetak dengan tinta hitam putih.
Buku yang termasuk dalam kategori buku self-improvement ini di tulis oleh seorang alumnus Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) dan juga pendiri Talents Center Indonesia (TCI), Muhammad Musrofi. Ia telah menelurkan sejumlah buku yang juga berjenis self-improvement lainnya. Tidak heran jika buku ini sangat mengenal baik bagaimana untuk mencapai kesuksesan di bidang akademik dan bakat.
Bagi kalian yang sedang mencari bacaan ringan namun tetap memotivasi atau ingin merombak image bahwa sukses akademik adalah segalanya, maka buku ini lah yang kalian cari. Buku ini sangat cocok untuk memberikan pencerahan terhadap orangtua yang mengedepankan kesuksesan akademik, sehingga lupa bahwa manusia terlahir dengan bakatnya masing-masing.

PUTRI EKA WULANDARI

JAKARTA, 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar