“Bagaimana Caranya Untuk Bisa Menjadi Sarjana Plus Karya”
Judul : SUKSES
AKADEMIK DAN SUKSES BAKAT
Pengarang : M. Musrofi
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Tahun Terbit : 2016
Cetakan : Cetakan Pertama
Tebal Buku : ix + 132 Halaman
Harga Buku : Rp 39.800
ISBN : 978-602-02-8450-7
Marcus Buckingham (2007) mengatakan “Anda mungkin tidak kreatif disemua
bidang, tetapi kreativitas anda mencapai kekuatan puncaknya ketika Anda
beraktivitas di wilayah kekuatan Anda”. (hal. 3)
Kesuksesan
merupakan salah satu dari sekian banyak hal yang menjadi tujuan dalam hidup
seseorang. Jalan untuk mencapai kesuksesan dapat diraih kapan saja dan dimana
saja. Kesuksesan akademik dan kesuksesan bakat merupakan kesuksesan yang dapat
di lihat dengan nyata. Namun, kebanyakan orangtua hanya terpaku kepada
kesuksesan akademik, sehingga melupakan kesuksesan bakat pada diri anak-anak.
Buku ini
mengulas bagaimana agar anak dapat meraih “sukses akademik” sekaligus “sukses
bakat”. Karena selain sukses akademik, sukses bakat ini dapat menjadi alternatif
pekerjaan atau usaha setelah seseorang lulus menjadi sarjana dan kesulitan
mendapat pekerjaan.
Orangtua
dan guru sebaiknya tidak hanya terfokus pada kesuksesan akademik saja. Karena
kesuksesan bakat seseorang juga berpengaruh dalam kehidupan si anak. Salah satu
penyebab mengapa banyak sekali sarjana yang menganggur adalah karena pola pikir
mereka terpaku untuk mencari pekerjaan dan hanya mengandalkan ijazah. Bukan
mengekplorasi bakatnya untuk membuat lapangan pekerjaan. Mengapa mereka berpikiran
demikian? Salah satu penyebabnya adalah karena mereka tidak memiliki karya atau
sesuatu yang bisa di kembangkan ataupun dijual. Maka salah satu hal penting
untuk menjadi seorang sarjana plus karya adalah bagaimana mengenali dan
mengembangkan bakat yang ada.
Karya yang
dimaksud disini tentu beragam, bisa karya di bidang kuliner, kerajinan tangan,
musikal, olahraga, dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah bagaimana mereka mau
menggali bakat dan akhirnya menghasilkan sebuah karya? Yaitu dengan cara mengetahui
apa bakat yang dimiliknya. Jika seseorang berkarya sesuai dengan bakatnya, maka
dengan sendirinya mereka akan mendapatkan “4E”, yakni “Enjoy” (senang dalam
melakukan aktifitas berkarya), “Easy” (merasa mudah ketika berkarya),
“Excellent” (hasil karya yang bermutu), “Earn” (produktif). (hal. 18).
Penjabaran
masing-masing topik dalam buku ini sudah sistematis. Benang merah dari topik
satu ketopik lainnya menguntai dengan apik, sehingga dapat dengan mudah
dipahami apa yang dimaksud. Berbagai macam bagan, tabel, dan contoh kasus dalam
kehidupan sehari-hari memberikan nilai tambah dalam memudahkan pemahaman.
Dengan layout yang simpel dan rapih buku ini memberikan kesan yang minimalis
dan membuat pembaca terfokus pada isi bacaan. Ditambah penulis menulis buku ini
dengan bahasa yang mudah diserap oleh
pembaca, menjadikan buku ini menjadi buku bacaan yang ringan untuk dibaca oleh
pembaca pemula. Dilihat dari tampak luar, cover
dari buku ini sudah sangat bagus dan sangat menarik perhatian, sehingga
pembaca tertarik dengan isi buku tersebut.
Namun
sedikit disayangkan, bagian isi buku ini kurang berwarna sehingga sedikit
monoton. Bahkan terdapat beberapa foto didalamnya yang juga dicetak dengan
tinta hitam putih.
Buku yang
termasuk dalam kategori buku self-improvement ini di tulis oleh seorang alumnus
Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) dan juga pendiri Talents
Center Indonesia (TCI), Muhammad Musrofi. Ia telah menelurkan sejumlah buku
yang juga berjenis self-improvement lainnya. Tidak heran jika buku ini sangat
mengenal baik bagaimana untuk mencapai kesuksesan di bidang akademik dan bakat.
Bagi
kalian yang sedang mencari bacaan ringan namun tetap memotivasi atau ingin
merombak image bahwa sukses akademik adalah segalanya, maka buku ini lah yang kalian
cari. Buku ini sangat cocok untuk memberikan pencerahan terhadap orangtua yang
mengedepankan kesuksesan akademik, sehingga lupa bahwa manusia terlahir dengan
bakatnya masing-masing.
PUTRI EKA WULANDARI
JAKARTA, 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar