Sabtu, 27 Mei 2017

PEREMPUAN JUGA BISA








PEREMPUAN JUGA BISA

Oleh: Elfrida Sakti Aulia




Dalam era globalisasi yang serba modern saat ini, kaum perempuan dituntut agar bisa terus maju dan semakin maju dan tidak boleh kalah dalam mencapai mimpinya. Tidak sedikit dari kalian yang sering mendengar atau bahkan mengalami bahwa kita para perempuan tidak diharuskan memiliki pendidikan yang tinggi, kita sebagai perempuan tidak usah bermimpi yang tinggi-tinggi karena kodratnya seorang perempun adalah mengurus suami dan anak, mengurus rumah tangga. Namun zaman telah berubah. Bukan berarti semua peryataan diatas adalah salah, seorang perempuan memang dikodratkan untuk menjadi seorang ibu dan seorang istri dan harus bisa menjaga suami, anak dan rumah tangganya, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa seorang perempuan juga bisa mendapatkan pendidikan tinggi, tidak hanya sebatas bermimpi tapi seorang perempuan juga bisa meraih mimpi tersebut dan mewujudkannya, seperti inti dari buku ini, jangan hanya karena kita terlahir sebagai seorang perempuan bukan berarti kita tidak bisa melakukan sesuatu yang kuat, sesuatu yang biasa dilakukan oleh kaum laki-laki, bukan?

Buku Superb Female Guide: Menjadi wanita tangguh, tahan banting, dan fabulous ini ditulis oleh Dian Dwi Anisa, seorang penulis yang lahir di Tegal 8 Januari 1991 dan lulusan Universitas Negeri Yogyakarta jurusan Pendidikan Bahasa Jerman. Buku yang ditulis oleh penulis tentu saja bukan hanya buku Superb Female Guide: Menjadi wanita tangguh, tahan banting, dan fabulous saja, ada 2 buku lainnya yaitu: “Be A Super Good Leader: Because Good Is Not Enough” dan “Cara Mudah dan Praktis Belajar Bahasa Jerman”.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, buku berjudul Superb Female Guide: Menjadi wanita tangguh, tahan banting dan fabulous seharga Rp. 48.000 dengan ISBN 978-602-6380-68-5 dan berdimesi 14cm x 20cm ini ditulis oleh Dian Dwi Anisa. Cetakan pertama buku ini diterbitkan oleh penerbit Psikologi Corner pada tahu 2016 dengan tebal buku 264 halaman + vii.
Cover dari buku ini cukup menarik menurut peresensi pribadi karena pada bagian cover berwarna merah terang dimana warna ini bisa menjadi daya tarik tersendiri,  judul buku berwarna putih dan berukuran cukup besar sehingga dapat terbaca dengan jelas, dan yang tidak kalah menarik adalah adanya gambar lipstick pada bagian bawah buku yang merupkan ciri khas dari seorang perempuan. Seperti yang kita ketahui, dalam hidup ini tentu saja selalu ada kelebihan dan kekurangan, begitu pula dengan buku ini. Buku ini ditulis dengan menggunakan bahasa yang ringan dan tidak terlalu bertele-tele ­dalam penjelasannya, selain itu juga terdapat gambar/ilustrasi yang menarik disetiap  awal subbab nya, serta terdapat suatu hiasan berupa garis bergelombang dibagian bawah setiap halaman. Ukuran font pada buku ini cukup jelas untuk dibaca, tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil, serta berat dari buku ini cukup ringan sehingga walaupun buku ini lumayan besar dan tebal jadi kita tidak keberatan jika membawanya. Organisasi/hubungan dalam buku ini sudah cukup teratur dan berurut antara bab satu dengan bab yang lain. Kekurangan dalam buku ini adalah penggunaan istilah-istiah gaul yang terlalu banyak, baik dalam bahasa Inggris ataupun bahasa Indonesia yang digunakan seperti “by the way”, “gak jaman deh”, “gak gitu juga, keleus”, “dari sononya” dan menurut peresensi secara pribadi hal tersebut terasa sedikit menggangu. Jika penggunaan nya hanya untuk sekedar pemanis atau sebagai penghilang rasa  kaku, itu merupakan sebuah kelebihan dan itu adalah wajar, namun jika digunakan terlalu sering dan berlebih maka hal tersebut bisa membuat beberapa pembaca merasa menjadi tidak nyaman dalam membacanya. Kekurangan yang lain adalah penulis tidak menggunakan jenis paragraf justify dalam menuliskan bukunya melainkan menggunakan align left. Namun dibalik segala kelebihan dan kekurangan yang ada pada buku ini, inti dari buku ini adalah mengajak kita para kaum perempuan agar bisa tahan banting, tidak cengeng, dan tidak mudah menyerah dalam menjalani hidup yang semakin hari semakin bertambah tantangan nya.
Dalam buku ini juga terdapat banyak sekali kutipan-kutipan yang ditulis oleh penulis, peresensi mengambil 2 kutipan diantaranya adalah “Feeling sorry for yourself, and your present condition, is not only waste of enery but the worst habit you could possibly have”. Penulis mengutipnya dari Dale Carneige, seorang penulis dan pengajar di Amerika Serikat (hal.45). Dan “Orang yang membiarkan dirinya berbohong sekali, akan menyadari bahwa lebih mudah untuk berbohong untuk kedua dan ketiga kali sampai menjadi kebiasaan.” Penulis mengutipnya dari Thomas Jefferson, seorang mantan Presiden Amerika Serikat (hal. 63). Dan kali in peresensi juga ingin mengutipkan sesuatu dari buku ini, yaitu “Untuk mengembangkan inner beauty dalam dirimu, satu hal yang perlu kamu sadari adalah mengenal dan menilai dirimu sendiri dengan jujur” (hal.35). jadi agar bisa mendapatkan inner beauty yang sesungguhnya maka kita harus percaya bahwa kamulah yang paling mengetahui dirimu sendiri.
Sasaran dari buku ini adalah tidak ditujukan pada perempuan saja, namun juga ditujukan pada laki-laki agar mereka memahami bagaimana rasanya menjadi seorang perempuan, memahami seluk-beluk tentang perempuan dan yang paling terpenting buku ini mengajarkan kita bahwa semua wanita, baik remaja, dewasa, maupun yang sudah tua, harus bisa percaya diri bahwa segalanya adalah mungkin, tidak terbatas apakah kalian seorang perempuan atau bukan, jika kita punya mimpi dan berusaha mencapainya dengan usaha yang kuat, maka kita pasti bisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar