DATA
BUKU
Judul : Komunikasi Lintas Budaya
(Memahami Teks Komunikasi, Media, Agama, dan Kebudayaan Indonesia)
Penulis :
Dr. Dedi Kurnia Syah P., M.Ilkom.
Penerbit :
Simbiosa Rekatama Media
Tahun
Terbit : 2016
Tebal
Buku : 156 halaman
Harga
Buku :
Rp. 45.000
Buku
Komunikasi Lintas Budaya (Memahami Teks Komunikasi, Media, Agama, dan
Kebudayaan Indonesia) merupakan karya dari Dedi Kurnia Syah P., M.Ilkom yang
lahir di Nagan Rayan NAD. pada Desember 1989. Beliau pernah mengenyam
pendidikan tinggi di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
dalam bidang Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam. Magister Ilmu Komunikasi
dalam kajian Media dan Komunikasi Politik di Universitas Mercubuana Jakarta,
dan Program Doktoral Universitas Sahid Jakarta dalam kajian Media dan Diplomasi
Politik. Saat ini, aktif sebagai pengajar tetap di Telkom University Bandung.
Selama mengajar, ia juga aktif menulis. Karya tulis yang telah diterbitkan membahas
tentang media dan komunikasi politik.
Buku
ini menawarkan sudut pandang berbeda mengenai budaya. Jika biasanya konteks
budaya identik dengan ilmu antropologi atau sosiologi, di dalam buku ini,
koridor komunikasi begitu dominan. Keragaman budaya (curtural diversity), atau dalam istilah lain disebut multicultural, adalah suatu hal yang
ditemukan komunitas manusia di bumi. Keragaman budaya adalah sesuatu yang tidak
dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk,
selain kebudayaan kelompok suku bangsa, masyarakat ini juga memiliki berbagai
kebudayaan daerah yang bersifat kewilayahan yang juga merupakan pertemuan dari
berbagai kebudayaan kelompok suku bangsa di daerah tersebut. Keragaman budaya
menandakan adanya dinamika kehidupan sosial yang stabil dan saling melengkapi
kehidupan. Seperti kutipan pada pada buku tersebut.
“Budaya tidak lahir
dari kearifan semata. Ritme kemajuan komunikasi turut serta membangun budaya
baru, konsumerisme, pop-culture, budaya massa, budaya media dan masyarakat,
hingga terbentuknya masyarakat multisosial.”
Komunikasi
lintas budaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang
memiliki kebudayaan yang berbeda, baik dalam bentuk rasial, etnis, entitas
budaya, maupun kelas-kelas sosial, seperti ekonomi, gender, dan politik.
Komunikasi dalam kajian kebudayaan merupakan satu penyegaran gagasan yang
kemudian disebut sebagai "retasan jalan baru" atas penerjemahan
budaya, yang kerapkali didominasi oleh antropologi dan sosiologi. Buku ini
menawarkan sudut pandang berbeda mengenai budaya. Koridor komunikasi begitu
dominan, multiperspektif, dan mengarus zaman.
Komunikasi
menjadi kajian yang lebih filosofis, tidak sekadar mengurai proses interaksi
antarmanusia secara transaksional. Konteks tersebut terbaca dari beberapa bab
yang juga menafsirkan budaya sebagai produk dari transaksi komunikasi, yang
berlangsung secara terus menerus, melalui konflik dan negosiasi antartradisi
yang berbeda. Buku ini juga memiliki keterkaitan antara bab yang satu dengan bab
yang lain. Kajian penting buku ini, diantaranya mengenal keragaman budaya,
budaya komunitarianisme, interpretasi kebudayaan, dan budaya media.
Selain itu, seperti pada sinopsis di atas, kelebihan lain dari buku ini adalah, secara keseluruhan merupakan buku yang lengkap membahas tentang komunikasi lintas budaya dari berbagai sisi, seperti media, agama, politik, seni dan lain sebagainya, akan tetapi penulis terlalu banyak menggunakan kata-kata asing dan istilah-istilah yang mungkin kurang dipahami oleh pembaca awam terlebih tentang ilmu komunikasi. Buku ini akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa ilmu komunikasi, antropologi, dan sosiologi, serta Anda yang berminat terhadap kajian komunikasi.
Hafsha Hurat Fadita, 2 Sastra Indonesia Linguistik 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar