EDIT PERSEPSI EDITOR
Mike Napizahni
Sastra Indonesia UNJ
Sastra Indonesia UNJ
Editor adalah penamaan profesi untuk orang yang
bekerja sebagai pengedit naskah tulisan atau karangan yang akan diterbitkan
baik dalam majalah, surat kabar, dan sebagainya. Kata editor juga kerap
dipadankan dengan pengedit atau penyunting. Di Indonesia, editor merupakan
profesi yang cukup langka, hal ini berbeda dengan negara lain yang menjadikan
editor sebagai profesi yang berperaan penting bagi dunia penerbitan, media
massa, dan berbagai perusahaan. Sebagai contoh, negara tetangga seperti
Malaysia telah memiliki pendidikan penyuntingan hingga Strata 3. Hal ini membuktikan
bahwa antusiasme warga negara Malaysia terhadap profesi editor cukup tinggi.
Lain halnya dengan warga negara Indonesia yang hingga saat ini masih kerap
memandang setengah mata profesi editor.
Pekerjaan
menyunting naskah tidak hanya dibutuhkan oleh para penerbit, melainkan juga oleh semua perusahaan yang
memiliki divisi publikasi. Oleh karena itu, tenaga profesional dalam bidang
penyuntingan naskah masih banyak dibutuhkan. Namun sayangnya, sangat sedikit
lulusan teknik penyuntingan yang berkecimpung di dunia penerbitan sehingga
banyak perusahaan yang merekrut tenaga penyuntingan yang hanya belajar secara
mandiri dan tidak sesuai dengan bidangnya. Mereka yang belajar secara mandiri
mengandalkan ilmu dari membaca dan mengikuti berbagai pelatihan mengenai
penyuntingan. Namun buku-buku yang membahas tentang penyuntingan pun masih
sedikit jumlahnya, karena hal tersebutlah Eli Syarifah Aeni, seorang dosen
mata kuliah Penyuntingan, berinisiatif membuat buku tentang penyuntingan yang
kemudian diberi judul “Edit-Linguistik: Mahir Menyunting Naskah”.
Buku
Edit-Linguistik:
Mahir Menyunting Naskah membahas mengenai ilmu penyuntingan,
yang dimulai dari penjelasan mengenai sejarah huruf, teknik dan tips dalam
menyunting naskah, hingga kondisi editor di Indonesia saat ini. Sebagai
pelengkap, buku ini juga memberikan sedikit ilmu mengenai kebahasaan yang tentu
saja masih berkaitan dengan penyuntingan,
seperti pembahasan mengenai aspek-aspek kebahasaan hingga ragam bahasa baku.
Buku Edit-Linguistik: Mahir Menyunting Naskah memiliki 14 bab
pembahasan, dimana 11 bab membahas tentang ilmu
penyuntingan sementara pada 3 bab terakhir membahas tentang
kebahasaan. pengorganisasian antara bab satu dengan bab yang lain sudah cukup
baik, misalnya pada bab 3 yang membahas tentang Profesi Editor dan dilanjutkan
dengan Tugas Editor pada bab selanjutnya. Semua bab yang ada pada buku saling
memiliki keselarasan, pada 3 bab terakhir, peralihan pembahasan dari
penyuntingan menuju kebahasaan pun masih berselaras. Hanya saja, pembahasan terlalu luas sehingga sulit
untuk menemukan titik fokus pembahasan pada buku tersebut.
Pembaca mungkin
tidak akan terlalu memusingkan mengenai pembahasan yang terlalu luas karena
gaya bahasa yang dibawakan oleh penulis mampu mengajak pembaca mengikuti semua
bahasan yang dikemukakan oleh penulis. Bahasa yang digunakan oleh penulis tidak
terlalu berat dan lebih terasa ringan karena penulis menggunakan bahasa semi
formal untuk menjelaskan setiap bahasannya. Karena faktor penggunaan Bahasa
semi formal tersebut, penulis terlihat sedikit mengabaikan penggunaan kosa kata
yang sesuai dengan KBBI dan cenderung membuat kosa kata baru untuk kata yang
sebenarnya sudah ada di KBBI namun tidak digunakan oleh penulis, sehingga hal
tersebut bukan tidak mungkin akan membingungkan pembaca. Salah satu contohnya
pada kata “editing” yang berarti proses pengeditan, digunakan oleh penulis
dalam menjelaskan bahasannya ketimbang kata “penguntingan” seperti yang ada
pada KBBI.
Pada bagian
sampul, buku Edit-Linguistik: Mahir Menyunting Naskah memiliki desain yang
mampu menarik perhatian. Dengan latar belakang warna keseluruhan putih,
ditambah warna-warni cerah pada bagian tulisan dan gambar, membuat buku
tersebut terlihat sederhana namun tetap bergaya. Buku tersebut memang memiliki
desain yang apik, selain pada desain sampul juga pada desain ilustrasi yang
salah satu conyohnya ada pada halaman 76, serta desain-desain lain yang
mempermanis buku seperti desain penomoran buku dan lain sebagainya.
Buku Edit-Linguistik: Mahir Menyunting Naskah berupaya meningkatkan
atusiasme masyrakat pada
dunia penyuntingan agar masyarakat kembali mengkonstruk definisi editor sebagai
suatu profesi yang tidak kalah penting.
Buku tersebut juga sekaligus merupakan sumbangsih pada ilmu penyuntingan yang
tidak hanya dapat menarik antusiasme
masyarakat yang sudah dan ingin berkecimpung
di dunia penyuntingan, namun juga dapat menarik antusiasme masyarakat umum,
khususnya para pelajar dan mahasiswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar