Sabtu, 27 Mei 2017

EDIT PERSEPSI EDITOR

Peta konsep resensi buku "Edit-Linguistik: Mahir Menyunting Naskah"


EDIT PERSEPSI EDITOR
Mike Napizahni
Sastra Indonesia UNJ


            Editor adalah penamaan profesi untuk orang yang bekerja sebagai pengedit naskah tulisan atau karangan yang akan diterbitkan baik dalam majalah, surat kabar, dan sebagainya. Kata editor juga kerap dipadankan dengan pengedit atau penyunting. Di Indonesia, editor merupakan profesi yang cukup langka, hal ini berbeda dengan negara lain yang menjadikan editor sebagai profesi yang berperaan penting bagi dunia penerbitan, media massa, dan berbagai perusahaan. Sebagai contoh, negara tetangga seperti Malaysia telah memiliki pendidikan penyuntingan hingga Strata 3. Hal ini membuktikan bahwa antusiasme warga negara Malaysia terhadap profesi editor cukup tinggi. Lain halnya dengan warga negara Indonesia yang hingga saat ini masih kerap memandang setengah mata profesi editor.
            Pekerjaan menyunting naskah tidak hanya dibutuhkan oleh para penerbit,  melainkan juga oleh semua perusahaan yang memiliki divisi publikasi. Oleh karena itu, tenaga profesional dalam bidang penyuntingan naskah masih banyak dibutuhkan. Namun sayangnya, sangat sedikit lulusan teknik penyuntingan yang berkecimpung di dunia penerbitan sehingga banyak perusahaan yang merekrut tenaga penyuntingan yang hanya belajar secara mandiri dan tidak sesuai dengan bidangnya. Mereka yang belajar secara mandiri mengandalkan ilmu dari membaca dan mengikuti berbagai pelatihan mengenai penyuntingan. Namun buku-buku yang membahas tentang penyuntingan pun masih sedikit jumlahnya, karena hal tersebutlah Eli Syarifah Aeni, seorang dosen mata kuliah Penyuntingan, berinisiatif membuat buku tentang penyuntingan yang kemudian diberi judul “Edit-Linguistik: Mahir Menyunting Naskah.
            Buku Edit-Linguistik: Mahir Menyunting Naskah membahas mengenai ilmu penyuntingan, yang dimulai dari penjelasan mengenai sejarah huruf, teknik dan tips dalam menyunting naskah, hingga kondisi editor di Indonesia saat ini. Sebagai pelengkap, buku ini juga memberikan sedikit ilmu mengenai kebahasaan yang tentu saja masih berkaitan dengan penyuntingan, seperti pembahasan mengenai aspek-aspek kebahasaan hingga ragam bahasa baku.
Buku Edit-Linguistik: Mahir Menyunting Naskah memiliki 14 bab pembahasan, dimana 11 bab membahas tentang ilmu penyuntingan sementara pada 3 bab terakhir membahas tentang kebahasaan. pengorganisasian antara bab satu dengan bab yang lain sudah cukup baik, misalnya pada bab 3 yang membahas tentang Profesi Editor dan dilanjutkan dengan Tugas Editor pada bab selanjutnya. Semua bab yang ada pada buku saling memiliki keselarasan, pada 3 bab terakhir, peralihan pembahasan dari penyuntingan menuju kebahasaan pun masih berselaras. Hanya saja, pembahasan terlalu luas sehingga sulit untuk menemukan titik fokus pembahasan pada buku tersebut.
Pembaca mungkin tidak akan terlalu memusingkan mengenai pembahasan yang terlalu luas karena gaya bahasa yang dibawakan oleh penulis mampu mengajak pembaca mengikuti semua bahasan yang dikemukakan oleh penulis. Bahasa yang digunakan oleh penulis tidak terlalu berat dan lebih terasa ringan karena penulis menggunakan bahasa semi formal untuk menjelaskan setiap bahasannya. Karena faktor penggunaan Bahasa semi formal tersebut, penulis terlihat sedikit mengabaikan penggunaan kosa kata yang sesuai dengan KBBI dan cenderung membuat kosa kata baru untuk kata yang sebenarnya sudah ada di KBBI namun tidak digunakan oleh penulis, sehingga hal tersebut bukan tidak mungkin akan membingungkan pembaca. Salah satu contohnya pada kata “editing” yang berarti proses pengeditan, digunakan oleh penulis dalam menjelaskan bahasannya ketimbang kata “penguntingan” seperti yang ada pada KBBI.
Pada bagian sampul, buku Edit-Linguistik: Mahir Menyunting Naskah memiliki desain yang mampu menarik perhatian. Dengan latar belakang warna keseluruhan putih, ditambah warna-warni cerah pada bagian tulisan dan gambar, membuat buku tersebut terlihat sederhana namun tetap bergaya. Buku tersebut memang memiliki desain yang apik, selain pada desain sampul juga pada desain ilustrasi yang salah satu conyohnya ada pada halaman 76, serta desain-desain lain yang mempermanis buku seperti desain penomoran buku dan lain sebagainya.
Buku Edit-Linguistik: Mahir Menyunting Naskah berupaya meningkatkan atusiasme masyrakat pada dunia penyuntingan agar masyarakat kembali mengkonstruk definisi editor sebagai suatu profesi yang tidak kalah penting. Buku tersebut juga sekaligus merupakan sumbangsih pada ilmu penyuntingan yang tidak hanya dapat menarik antusiasme masyarakat yang sudah dan ingin berkecimpung di dunia penyuntingan, namun juga dapat menarik antusiasme masyarakat umum, khususnya para pelajar dan mahasiswa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar