MATA KULIAH KETERAMPILAN MENULIS PRODUKTIF
Senin, 29 Mei 2017
MENJADI PENULIS HEBAT (resensi buku oleh Diah Lutfi)
Buku yang diresensi adalah 99 Cara Mudah Menjadi Penulis Kreatif, yang ditulis oleh Niknik M. Kuntarto, Ibnu Wahyudi, Ahmadun Yosi Herfanda, Wa Ode Wulan Ratna, Dyan Nuradinda, dan Randi Ramsiyana terbitan INDOPUBLIKA pada tahun 2016 untuk cetakan pertama, tebal buku terdiri dari 340 halaman dengan ukuran buku 14 x 20 cm, harga buku yang dicantumkan adalah Rp 87.000,-.
Buku yang menyatukan pengalaman para penulis senior dan junior dalam kreativitas dunia imajinasi ke dalam buku ini di tulis oleh Niknik M. Kuntarto atau Niknik Mediyawati yang mulai aktif menulis buku yang berhubungan dengan bahasa Indonesia sejak tahun 2007, Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir adalah wujud keseriusannya sebagai penulis setelah mendapatkan penghargaan dari Pemerintah sebagai Buku Ajar 2011. Ibnu Wahyudi, sudah menuliskan beberapa buku fiksi yang sudah dipublikasikan, antara lain adalah Masih Bersama Musim (Puisi, 2005), Haikuku (Puisi, 2009), Ketika Cinta (Puisi, 2009), dan banyak lagi. Ahmadun Yosi Herfanda, dikenal sebagai penyair religius-sufistik, tapi juga banyak menulis cerpen, kolom dan esai sastra. Buku kumpulan sajaknya yang telah terbit, antara lain Sembahyang Rerumputan (Bentang Budaya, Yogyakarta, 1996), Ciuman Pertama untuk Tuhan (puisi dwi-bahasa, Logung Pustaka, 2004-meraih Penghargaan Sastra Pusat Bahasa, 2008), Resonansi Indonesia (Pustaka Littera, 2014), dan Sajadah Kata (Pustaka Littera, 2014). Wa Ode Wulan Ratna, karyanya pernah memenangkan berbagai lomba kepenulisan dan pernah mendapat penghargaan Khatulistiwa Literari Award sebagai Penulis Muda berbakat 2008 silam untuk buku kumpulan cerpennya Cari Aku di Canti. Tahun 2015 cerpennya terangkum dalam antologi cerpen Out of Ubud (dari Ubud Writers and Readers Festival) turut serta dalam festival buku Frankfurt Book Fair di Jerman, dan bukunya yang berjudul La Runduma merupakan satu cerpen yang paling banyak diminati pembaca dalam dan luar negeri. Dyan Nuranindya, novel pertamanya yang ditulis pada saat SMP telah diangkat ke layar lebar, diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu, dan dijual di Singapura dan Malaysia. Pernah menjadi wakil Indonesia dalam program Internasional Visitor Leadership (IVLP) for Young Writer and Artist dari IS Departement of State pada tahun 2007. Dan Randi Ramliyana adalah seorang dosen
yang berbakat di bidang komik dan berbakat di dunia teater.
Dalam buku 99 Cara Mudah Menjadi Penulis Kreatif, semua penulis terbagi untuk menjelaskan beberapa bab yang dalam hal ini menjadi keahliannya masing-masing. Seperti halnya seorang Niknik M. Kuntarto yang mahir dan juga seorang dosen Creative Writing dan Academic Writing di Program Studi Ilmu Komunikasi, dan juga karena beliau aktif dalam menulis buku yang berhubungan dengan bahasa Indonesia sejak 2007, maka Niknik M. Kontarto dalam buku 99 Cara Mudah Menjadi Penulis Kreatif ini membahas tentang bagaimana cara menulis, seluk-beluk bahasa tulisan, dan menjabarkan pula tentang alasan-alasan apa yang membuat anda akan tertarik untuk mulai menulis sebuah karya fiksi atau non-fiksi yang dalam hal ini ada keterkaitan juga dengan kebahasaan. Lalu Ibnu Wahyudi meskipun sudah beberapa kali mengeluarkan buku-buku fiksi, dalam buku 99 Cara Mudah Menjadi Penulis Kreatif ini Ibnu Wahyudi membahas tentang bagaimana menulis sebuah artikel populer, membahas tentang bagaimana cara menulis sebuah profil seseorang atau diri sendiri, lalu Ibnu Wahyudi bersama dengan Ahmadun Yosi Herfanda yang seorang penyair religius-sufistik juga banyak menulis cerpen, kolom dan esai sastra, membahas tentang bagaimana cara membuat sebuah resensi entah itu untuk media sendiri atau memang sudah terkait dengan media massa cetak. Selanjutnya Ahmadun Yosi Herfanda juga menulis dalam bab tentang bagaimana menulis puisi yang baik. Sedangkan dalam bab yang membahas tentang cerpen adalah Wa Ode Wulan Ratna yang memang seorang spesialis cerpen karena Wa Ode Wulan Ratna karyanya pernah memenangkan berbagai lomba kepenulisan dan pernah mendapat penghargaan Khatulistiwa Literary Award sebagai penulis muda berbakat 2008 silam untuk buku kumpulan cerpennya. Lalu Randi Ramliyana yang memang aktif di bidang kekreatifan pun membahas tentang bagaimana menulis cerita bergambar seperti komik dan juga bagaimana cara menulis naskah drama yang baik. Lalu sesuai dengan prestasinya di bidang fiksi, Dyan Nuranindya membahas bab-bab yang bersangkut paut dengan bagaimana cara menulis novel, cara menerbitkan novel, cara bagaimana penerbit mau melihat tulisan-karya kita, lalu bagaimana caranya ekranisasi novel ke film yang prosesnya tidak mudah.
Buku ini tersusun sangat rapi, mulai dari urutan setiap bab pembahasan untuk setiap topik dan tema, lalu ilustrasi penghabisan bab atau topik dalam buku ini menyajikan sebuah ilustrasi kecil yang membuat pembaca merasa disegarkan sejenak dari bacaan sebelumnya, baru setelah itu kembali memasuki bab selanjutnya.
Dewasa ini profil seorang penulis sangat di pandang baik dan penuh makna oleh kebanyakan orang, seolah dunia kepenulisan sedang memberikan banyak pintu terbuka untuk masyarakat kreatif agar mencurahkan setiap ide-ide kreatifnya ke dalam sebuah tulisan, lalu diterbitkan dan menjadi penanaman ilmu untuk masyarakat pembaca atau penghibur banyak pembaca.
Menjadi seorang penulis tidak harus selalu menjadi seorang sastrawan, siapa pun bisa menjadi penulis asalkan mampu menuangkan segala idenya dalam bentuk yang baik dan mampu diterima oleh masyarakat luas. Dan karya tulis tidak selalu berhubungan tentang fiksi yang romantis, ada juga tulisan non-fiksi yang membahas tentang seorang tokoh terkemuka dunia, arikel, kolom, esai, dan resensi. Banyak orang yang ingin menjadi seorang penulis, namun mereka seolah masih belum mendapatkan pedoman tentang kepenulisan yang mudah di baca. Dan buku 99 Cara Mudah Menjadi Penulis Kreatif ini akan memberikan jawaban atas keresahan para calon penulis yang butuh pedoman.
Setinggi-tingginya ilmu yang kita miliki, seluas-luasnya pengalaman yang kita rasakan, jika kita tak pernah menuangkannya ke dalam tulisan, ia akan hilang dari sejarah. Dengan kata lain menulis adalah proses mengabadikan ilmu dan pengalaman hidup kita atau siapa pun (hal 6-7).
Misalnya dari pengalaman seorang Habiburrahman El Shirazy yang pernah tinggal dan menuntut ilmu di Al Azhar, Cairo. Ia menyempatkan diri untuk menulis sebuah buku berjudulkan Ayat-Ayat Cinta yang berlatarkan kota Cairo dan Fahri (tokoh utama) yang bersekolah di Al Azhar. Dari buku tersebut, tidak hanya menceritakan pengalaman hidupnya di Cairo saja, Habiburrahman juga memberikan petuah-petuah tentang keagamaan dan kebiasaan orang Arab di Cairo.
Menulis adalah proses pemaknaan atas kenyataan. Menulis adalah proses mewujudkan impian. Siapa pun dapat melakukan kegiatan tulis-menulis. Menulis bukanlah bakat, melainkan sesuatu yang dapat dipelajari, bagaikan belajar naik sepeda (hal 17).
Seperti halnya mengetahui apa itu tema, bagaimana menentukan tema, judul yang bagus, latar cerita, para tokoh yang baik untuk membangun cerita kita, dan amanat yang harus kita sampaikan pada pembaca. Semua itu di awali dengan sebuah teori yang harus kita pahami agar kita mampu menuangkan ide dengan cerita yang jelas akan dibawa kemana dan akan berakhir seperti apa. Hingga mampu menentukan cerita yang berkualitas atau tidak, dan penentuan konflik yang baik dan jelas seperti apa. Semua butuh proses, tidak langsung terjadi begitu saja, dan penulis yang baik adalah pembaca yang baik.
Dalam buku ini Anda dapat menemukan banyak pedoman untuk cara menulis yang baik dan benar, terdapat petikan-petikan cerita, cerita pendek keseluruhan, artikel, tulisan yang memuat profil, dan banyak lagi, agar pembaca memahami tulisan-tulisan menarik dan bagus untuk dijadikan acuan atau contoh dalam menulis. Terdapat banyak tips dan trik untuk menulis sesuai ketentuan penerbit, menulis dengan ide kreatif, mengembangkan cerita, memberikan tips di saat Anda merasa jenuh ketika menulis, bagaimana cara mendapatkan ide kembali ketika jenuh, bagaimana caranya menjadi penyunting untuk cerita sendiri, bagaimana menuliskan sebuah naskah drama, artikel, esai, kolom, resensi, cerpen dan novel. Penulis-penulis juga tidak lupa untuk memberikan kalimat-kalimat bagus di awal topik, semacam quote untuk membangun kreatifitas dan semangat para pembaca. Dan terdapat beberapa istilah-istilah baru yang sebenarnya ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dicantumkan di dalam buku, membuat pembaca mendapatkan kosa kata baru dalam Bahasa Indonesia. dan Bahasa yang digunakan pun sangat baik.
Begitu banyak kelebihan yang akan Anda temukan dalam membaca buku ini. Namun, terdapat beberapa kesalahan yang munkin tidak terlalu fatal dalam buku tetapi dapat mengalihkan sedikit fokus Anda dalam membaca, yaitu terjadinya kesalahan pengetikan, penjelasan-penjelasan yang dipaparkan terlalu singkat, adanya kesalahan cetak pada beberapa halaman yang mengakibatkan halaman yang tercetak menjadi ganda, tidak diberikan penbeda antara contoh dengan penjelasan, semisal untuk penulisan contoh di miringkan, ada beberapa sub-bab yang bila terdapat poin-poin penting tidak diberikan penanda atau pembeda.
Buku ini dapat dibaca oleh umum, terutama untuk masyarakat yang ingin memperdalam ilmu kepenulisannya, buku ini dapat dibaca dan dipahami keseluruhannya, bahasa, runtutan pembahasan, petuah-petuah dan mendapat referensi baru tentang karya-karya para penulis buku tersebut.
Minggu, 28 Mei 2017
ASYIKNYA BERPIKIR DAN BERKEPRIBADIAN POSITIF - Risma Septia Hardiyanti
Judul : Asyiknya Berpikir dan Berkepribadian PositifPenulis : Alam BachtiarPenerbit : Araska PublisherCetakan ke : ITahun terbit : April, 2016Ukuran & tebal buku : 14 x 20,5 cm 220 halamanKota terbit : Imogiri – Bantul, YogyakartaISBN : 978 – 602 – 300 – 253 – 5Harga buku : Rp. 44.500,-
KUNCI
KESEJAHTERAAN DENGAN BERPIKIR POSITIF
Judul resensi berbeda dengan tema,
yaitu “Asyiknya Berpikir dan Berkepribadian Positif”. Karena kata “asyik”
merupakan suatu ungkapan keseruan atas apa yang telah dilakukan oleh seseorang.
Sehubung buku ini merupakan buku motivasi yang bermanfaat bagi kesejahteraan
manusia dikemudian hari, maka dari itu peresensi memberikan judul “Kunci
Kesejahteraan dengan Berpikir Positif”. Karena sejahtera tak hanya bahagia,
tetapi juga aman, nyaman dan tentram, serta memudahkan kita untuk mengatasi
berbagai masalah yang ada dengan selalu berpikir positif yang akan mempengaruhi
perilaku yang positif. Kepribadian adalah sesuatu yang
memberi ciri khas bagi pemiliknya, hal itu yang membedakannya dengan orang
lain. (hal. 3). Kecintaannya terhadap dunia psikologi, utamanya mengenai
perkembangan kepribadian sudah tertanam sejak lama dalam diri sang penulis,
yang memberikan maksud pada bagian pendahuluan untuk meningkatkan pengembagan
diri yang baik dari masing-masing orang melalui beberapa tujuan, yaitu :
mengajak para pembaca agar menjadi pribadi yang baik, unggul, serta menarik;
memberi ilustrasi cara berkomunikasi yang baik dengan sesama rekan maupun
senior dan pimpinan; mengadakan kerjasama yang baik antar sesama kelompok
maupun individu. Mengoptimalkan kekuatan hati dan pikiran untuk meraih kesuksesan di
masa depan dengan selalu berpikir dan berkepribadian positif. Sebab, sikap dan
kepribadian yang positif tak hanya membuat fokus, tetapi juga efektif dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu, buku ini berisi pedoman bagi siapa siapa
saja (para pembaca) yang ingin hidup dalam limpahan kesuksesan dan
kebahagiaan. Terdapat uraian tentang manfaat berpikir positif dari memahami
yang baik, bertindak positif dari bertutur-kata yang baik, serta berpikir,
berkata, dan berperilaku baik yang berawal dari pemahaman yang baik. Terdapat
banyak hal yang membuat pembaca menjadi belajar untuk berpikir positif,
bertindak positif, bertindak positif, dan menjadi pribadi yang positif.
Organisasi
buku yang terdapat pada buku ini, pembahasan dilakukan secara berurutan dari
bab per-bab. Dalam bab per-bab terbagi atas sub-bab per-sub-bab, dan dijelaskan
secara lebih rinci dari sub-bab menjadi beberapa poin-poin yang terdapat
penjelasan didalamnya, sehingga sangat mudah untuk dipahami.Pada
tata letak terlihat jenis tulisan yang dinamis, tentunya menyesuaikan kata
per-kata sesuai dengan poin dan sub-bab yang tertera pada buku ini. Tak lupa,
penulis juga memberikan ilustrasi dalam segi waktu, tempat, dan suasana yang
dijabarkan pada beberapa poin. Sedangkan pada cover sendiri terdapat garis tepi
dibagian bawah, dengan gambar pada bagian sisi kanan buku bagian depan,
menampilkan emoticon keceriaan atau perasaan bahagia, serta tema yang mudah
dipahami oleh pembaca.Keunggulan
yang terdapat dalam buku ini, yaitu : bahasa yang digunakan sangat mudah untuk
dipahami, kata-kata yang ada dijelaskan secara rinci dalam pembagian tiap-tiap
bab. Bahasa juga bersifat
dinamis, sehingga tidak membosankan untuk dibaca. Harga
buku yang standar, tidak murah, tidak juga mahal yang sekiranya pas dikantong
para pekerja. Serta bahasa yang digunakan sangat sopan, sehingga aman bagi anak
remaja yang membacanya.
Namun, kekurangannya tulisan “judul” pada cover buku terlalu besar dan terlihat
penuh. Bahasa yang digunakan juga terdapat kesalahan, seperti “Rubahlah!” dan
“Merubah”. Karena kata dasar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
“Ubah” yang berarti menjadi lain (berbeda) dari semula. Jadi, yang benar adalah
“Ubahlah” dan “Mengubah” serta kata “Berubah” yang menggunakan imbuhan “ber+ubah”.
Sedangkan “Rubah” adalah nama hewan
karnivora sejenis anjing. Selain itu, daftar isi yang teralu banyak karena buku ini
termasuk buku pointer, jadi tidak dipersingkat hingga terlihat padat dan banyak
yang membuatnya tak menarik untuk dibaca. Walaupun menggunakan kata-kata yang
sopan dan baik tetapi buku ini tidak menganjurkan untuk dibaca anak-anak dan
pelajar, serta kalangan yang tidak bekerja, karena penjelasan didalamnya hanya
berisi ilustrasi tatacara berkepribadian yang positif dalam lingkungan kerja
(kantor).Penutup yang menyajikan ajakan untuk
menetapkan tujuan sebagai suatu cara untuk menjaga pikiran agar tetap berada
pada hal yang diinginkan. Dengan membuat suatu perencanaan untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut dengan mengubah suatu rencana mejadi sebuah tindakan,
yang menghadirkan kesejahteraan hidup dalam diri tiap-tiap individu.
Produk Transaksi Komunikasi
DATA
BUKU
Judul : Komunikasi Lintas Budaya
(Memahami Teks Komunikasi, Media, Agama, dan Kebudayaan Indonesia)
Penulis :
Dr. Dedi Kurnia Syah P., M.Ilkom.
Penerbit :
Simbiosa Rekatama Media
Tahun
Terbit : 2016
Tebal
Buku : 156 halaman
Harga
Buku :
Rp. 45.000
Buku
Komunikasi Lintas Budaya (Memahami Teks Komunikasi, Media, Agama, dan
Kebudayaan Indonesia) merupakan karya dari Dedi Kurnia Syah P., M.Ilkom yang
lahir di Nagan Rayan NAD. pada Desember 1989. Beliau pernah mengenyam
pendidikan tinggi di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
dalam bidang Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam. Magister Ilmu Komunikasi
dalam kajian Media dan Komunikasi Politik di Universitas Mercubuana Jakarta,
dan Program Doktoral Universitas Sahid Jakarta dalam kajian Media dan Diplomasi
Politik. Saat ini, aktif sebagai pengajar tetap di Telkom University Bandung.
Selama mengajar, ia juga aktif menulis. Karya tulis yang telah diterbitkan membahas
tentang media dan komunikasi politik.
Buku
ini menawarkan sudut pandang berbeda mengenai budaya. Jika biasanya konteks
budaya identik dengan ilmu antropologi atau sosiologi, di dalam buku ini,
koridor komunikasi begitu dominan. Keragaman budaya (curtural diversity), atau dalam istilah lain disebut multicultural, adalah suatu hal yang
ditemukan komunitas manusia di bumi. Keragaman budaya adalah sesuatu yang tidak
dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk,
selain kebudayaan kelompok suku bangsa, masyarakat ini juga memiliki berbagai
kebudayaan daerah yang bersifat kewilayahan yang juga merupakan pertemuan dari
berbagai kebudayaan kelompok suku bangsa di daerah tersebut. Keragaman budaya
menandakan adanya dinamika kehidupan sosial yang stabil dan saling melengkapi
kehidupan. Seperti kutipan pada pada buku tersebut.
“Budaya tidak lahir
dari kearifan semata. Ritme kemajuan komunikasi turut serta membangun budaya
baru, konsumerisme, pop-culture, budaya massa, budaya media dan masyarakat,
hingga terbentuknya masyarakat multisosial.”
Komunikasi
lintas budaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang
memiliki kebudayaan yang berbeda, baik dalam bentuk rasial, etnis, entitas
budaya, maupun kelas-kelas sosial, seperti ekonomi, gender, dan politik.
Komunikasi dalam kajian kebudayaan merupakan satu penyegaran gagasan yang
kemudian disebut sebagai "retasan jalan baru" atas penerjemahan
budaya, yang kerapkali didominasi oleh antropologi dan sosiologi. Buku ini
menawarkan sudut pandang berbeda mengenai budaya. Koridor komunikasi begitu
dominan, multiperspektif, dan mengarus zaman.
Komunikasi
menjadi kajian yang lebih filosofis, tidak sekadar mengurai proses interaksi
antarmanusia secara transaksional. Konteks tersebut terbaca dari beberapa bab
yang juga menafsirkan budaya sebagai produk dari transaksi komunikasi, yang
berlangsung secara terus menerus, melalui konflik dan negosiasi antartradisi
yang berbeda. Buku ini juga memiliki keterkaitan antara bab yang satu dengan bab
yang lain. Kajian penting buku ini, diantaranya mengenal keragaman budaya,
budaya komunitarianisme, interpretasi kebudayaan, dan budaya media.
Selain itu, seperti pada sinopsis di atas, kelebihan lain dari buku ini adalah, secara keseluruhan merupakan buku yang lengkap membahas tentang komunikasi lintas budaya dari berbagai sisi, seperti media, agama, politik, seni dan lain sebagainya, akan tetapi penulis terlalu banyak menggunakan kata-kata asing dan istilah-istilah yang mungkin kurang dipahami oleh pembaca awam terlebih tentang ilmu komunikasi. Buku ini akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa ilmu komunikasi, antropologi, dan sosiologi, serta Anda yang berminat terhadap kajian komunikasi.
Hafsha Hurat Fadita, 2 Sastra Indonesia Linguistik 2015
Menjadi Seorang Penerjemah
Menjadi
Seorang Penerjemah
Oleh Luthfira Alifia (2125154826)
Identitas buku:
a. Judul
buku: Penerjemahan: Teori dan Praktik
b. Penulis:
Mashadi Said
c. Editor:
Prof. Dr. H.E. Zaenal Arifin
d. Penerbit:
PT Pustaka Mandiri
e. Edisi
dan tahun terbit serta jumlah halamannya: Cetakan pertama
tahun 2016. Terdapat 173 halaman.
f. Harganya:
Rp.
49.500
g. ISBN:
978-602-359-041-4
Menjadi seorang penerjemah tidaklah mudah. Selain
membutuhkan kem ampuan untuk menguasai bahasa asing perlu juga untuk memahami
pesan atau makna yang dimaksud dari terjemahan bahasa sumber ke dalam terjemahan bahasa penerimanya. Sebelum
membahas lebih jauh mengenai hal tersebut perlu untuk mengetahui pengertian
dari penerjemahan, menerjemahkan, dan terjemahan. Agar dapat mengetahui
perbedaannya.
Penerjemahan memiliki arti proses mengalihkan pesan
dari bahasa sumber ke dalam bahasa penerima. Menerjemahkan berarti kegiatan
mengalihkan pesan dari bahasa sumber ke dalam bahasa penerima. Sedangkan
terjemah berarti proses memindahkan pesan dari bahasa sumber ke dalam bahasa
penerima.
“Menerjemahkan
adalah mengomunikasikan ulang pesan penulis teks bahasa sumber (TBS) kepada
pembaca teks bahasa penerima (TBP).” Halaman 9. Penerjemah yang baik bukan penerjemah yang hanya
bisa menerjemahkan satu per satu kata yang ada di dalam kalimat. Tetapi dapat
menangkap pesan yang disampaikan dari bahasa sumber ke dalam bahasa penerima
secara tepat. Sehingga pembaca dapat menikmati buku terjemahan.
“penerjemah
melepaskan diri daristruktur TBS. Ia menangkap makna lalu merumuskannya sendiri
dalam TBP.” Halaman 156. Penerjemah
tentunya harus membaca dan memahami buku yang diterjemahkan. Perlu juga untuk
menganalisis TBS agar makna yang disampaikan sesuai. Setelah itu penerjemah
mengalihkan pesan ke TBP yang kemudian nantinya akan dilakukan penyusunan ulang
untuk melihat apakan pesan yang ada pada TBP sesuai dengan pesan yang
disampaikan oleh penulis TBS. Selanjutnya, perlu untuk menangkap makna dan
mencari padanan yang sesuai antara TBS ke TBP. Dan juga memperhatikan struktur
gramatikal dan situasi komunikasi. Setelah itu pesan yang ada di dalam bahsa
sumber dapat diterima oleh bahasa penerimanya.
Setiap bab dari buku ini saling berhubungan. Bab
selanjutnya berhubungan dengan bab sebelumnya. Materi yang disampaikan pun
masih terkait satu sama lain. Sehingga bab berikutnya merupakan sebuah
kelanjutan dari bab sebelumnya.
Buku ini tentunya menarik bagi orang-orang yang
berminat dalam bidang penerjemahan. Disetiap materi yang dibahas pada setiap
babnya terdapat latihan soal yang terletak diakhir materi untuk melatih
pemahaman tentang materi tersebut. sehingga dapat terliha apakah pembaca sudah
paham atau belum.
Sayangnya masih terdapat kesalahan tipografi dalam
buku ini. Kesalahan tipografi ini yaitu kurangnya tanda baca berupa titik (yang
ada pada halaman 100, 101, 102,114, dan 120), terdapa dua kali penulisan dari
(halaman 69), dan dua kali penulisan huruf r yang ada pada kata arti
(halaman134). Kesalahan tipografi yang
banyak dapat menghambat dalam proses membaca. Selain itu cover juga terkesan
biasa saja dan tidak menarik. Tetapi secara kesuluruhan buku ini komunikatif
dan dapat dipahami dengan mudah sehingga pembaca akan tahu apa yang ingin
disampaikan oleh penulis.
Kembangkan Tulisanmu!
Judul: Menulispedia: Panduan Menulis untuk
Mereka yang Insaf Menulis
Penulis:
Bambang Trim
Penerbit:
Penerbit Nuansa
Tebal Buku: 198 hlm
ISBN: 978-602-350-100-7
Cetakan Pertama, Mei 2016
Harga: Rp.46.000,-.
“Ide
adalah penemuan, bukan pencarian”.
Seorang penulis harus mengenali rimba penulisan
meskipun begitu banyak “pepohonan” penulisan. Jangan terlalu berfokus pada “pepohonan”
tersebut, Mulailah menggagas dan menciptakannya. Memulai menulis tidak bisa
hanya sendirian, perlu seorang mentor untuk melatih kepenulisan dari seseorang.
Dari berlatih dan berlatih tersebut, perlahan akan muncul ide yang disalurkan
melalui tulisan.
Bambang Trimansyah atau dikenal dengan nama pena sebagai
Bambang Trim adalah seorang yang merintis Institut Penulis Indonesia hingga
saat ini. Beliau lulusan dari S1 Eksistensi Sastra Indonesia Universitas
Padjajaran tahun 1997 dan sebelumnya sempat mengambil D3 Editing di Universitas
Padjajaran dan lulus pada 1994. Kariernya sebagai penulis dan editor dimulai
pada tahun 1994 hingga sekarang. Ia pernah mendapatkan penghargaan penulisan
dari Ford Foundation dan Adikayar Ikapi, Ikapi Pusat, Balitbang Depag Ri, serta
NTEC Kemendiknas dan Bank Dunia. Beberapa dari karya bukunya berjudul Tak Ada
Naskah yang Tak “Retak” , Gerbang Kreativitas: Penulisan dan Penerbitan
tahun 2012. Kini Ia juga menjadi Bussiness Development Director di penerbitan Nuansa
Cendekia.
Langkah-langkah menulis yang disajikan dalam buku
ini yakni, tahap awal terdapat Pramenulis (Prewriting), tahap ini adalah
aktivitas yang mengarahkan pikiran dan rencana sebelum menulis draf. Merencanakan
tulisan berarti dapat memilih topik terlebih dahulu, kemudian mengumpulkan
bahan, menyusun ragangan, dan membatasi tulisan dan fokus. Tahap kedua yakni
Menulis Draf (Drafting), berarti memindahkan ide ke atas kertas. Dalam menulis
draf awal, cara terbaiknya adalah dengan menulis dulu secara bebas, lalu
bayangkan pembaca sasaran, ikuti ragangan, dan menahan diri untuk tidak dulu
mengedit tulisan. Tahap ketiga yakni Merevisi (Revising), berarti mengubah atau
memperbagus tulisan. Caranya dengan membaca nyaring agar mengetahui sendiri
keselerasan tulisan, lalu beragih tulisan dengan meminta teman-teman
mengomentari tulisan, dan lakukan perubahan demi mencapai tujuan penulisan.
Tahap Keempat yakni Mengedit (Editing) berarti dapat memperbaiki beberapa
kesalahan di dalam teks, seperti salah tik, kesalahan tiap baris, ataupun salah
dalam penyajian bahasa dan fakta. Dan Tahap Akhir yakni Menerbitkan
(Publishing), dapat dilakukan secara tercetak ataupun daring (online).
Pada kesesuaian bagian dari tiap bab dalam buku ini,
penulis berterima dan melihat tahap-tahap yang disajikan cukup terstruktur
dengan baik. Hanya saja, menurut penulis dalam tajuk Merevisi Draf yang berisi
Pengecekan kesalahan dalam tulisan seperti Struktur Tulisan, Paragraf atau
Alinea, dan Penyajian. Dapat dijadikan satu kesatuan dengan tajuk Swasunting
yang juga berisi Pengecekan kesalahan dalam tulisan seperti Galat Tipografi,
Kebahasaan, dan Ketelitian Data dan Fakta.
Desain buku mempengaruhi ketertarikan masyarakat
sebagai pembaca. Bagi penulis, desain sampul dalam buku ini sangat simpel
dengan hanya memuat gambar mesin tik dan logo pensil. Alangkah lebih baik jika
sampul buku ini dapat ditambah aksen lagi dengan warna latar belakang yang
lebih segar.
Buku ini disajikan dengan bahasa yang ringan dan
mudah dipahami pembaca sehingga tidak mudah bosan untuk melanjutkan dari laman
ke laman. Proses penulisan yang disampaikan juga tertata dengan baik. Namun sayangnya,
masih kurang konsisten dalam memeri cetak miring pada beberapa kata asing dan
terdapat saltik pada kalimat tertentu.
Setiap orang butuh dengan menulis, Bambang Trim
mengulas buku ini dengan sedemikian ringan agar tercapai sasaran pembaca yang
lebih diutamakan untuk masyarakat umum. Mahasiswa tentu tercantum dalam hal
ini. Menulislah sebelum kau tak dikenang apa-apa!
Takut; hal yang harus ditaklukkan - Riana Septiyani/2125154869
Takut;
hal yang harus ditaklukkan.
Oleh:
Riana Septiyani/ 2 Sastra Indonesia Linguistik
Judul buku :
Usir Takutmu!
Penulis :
Herman Susanto
Penerbit :
Laksana
Cetakan :
I, 2017
Tebal :
184 halaman
Harga :
Rp 40.000
ISBN :
978-602-407-111-0
Herman
Susanto selain membaca buku, ia juga mengkaji buku-buku psikologi sejak masa
Freud hingga buku-buku psikologi modern. Ia pun juga aktif mengikuti berbagai
kajian ilmiah dan diskusi, serta seminar-seminar seputar disiplin ilmu
psikologi. Tak heran jika ia telah memiliki tiga buku yang bertemakan motivasi
atau pengembangan diri. Pada tahun 2013 mengeluarkan buku Cara
Kilat Mengatasi Orang-Orang Sulit yang bercerita tentang menemukan berbagai tips, strategi,
dan teknik untuk mengatasi orang-orang yang sulit. Lalu buku Menemukan
Potensi Orang-orang yang Sulit Diatur terbit pada tahun 2014, terlihat seperti sequel dari buku Cara Kilat Mengatasi Orang-Orang Sulit, membahas
delapan tipe kepribadian orang-orang yang sulit diatur yang masing-masing tipe
kepribadian tersebut, ternyata terkandung potensi yang beraneka ragam. Keluar
dari tema orang-orang sulit, pada buku ketiga, Usir Takutmu! membahas tentang cara menghadapi dan menghilangkan
rasa takut dalam diri sendiri.
Buku Usir Takutmu! merupakan buku yang berjenis motivasi atau
pengembangan diri. Karena Herman menyadari setiap orang memiliki ketakutannya
sendiri yang terkadang sulit dihilangkan secara total sehingga terkadang
menyulitkan hidup yang merasakan ketakutan tersebut dan ketakutan-ketakutan
tersebut perlu diatasi agar hidup berjalan dengan lancer.
Setiap
orang pasti memiliki ketakutannya sendiri hanya saja tergantung dari orang
tersebut memperlakukan rasa takutnya, apakah mengatasinya atau hidup dalam bayang-bayang
ketakutan itu. Maka itu buku ini secara sederhana mencoba memberikan tips
mengatasi rasa takut dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari takut yang
tergolong normal sampai yang tidak normal, contohnya takut yang normal adalah
takut jika harus berbicara di depan umum dan yang tidak normal adalah takut
gemuk. Terbagi dalam tiga bab, paparan diawali dengan tips menaklukkan rasa
takut dalam bidang pendidikan dan karier.
Dibagi
atas tiga bagian besar, di antaranya pada Bab 1 membahas tips menaklukkan ketakutan
dalam bidang pendidikan dan karier. Pada bidang pendidikan membahas menaklukkan
takut berbicara di depan umum, menaklukkan takut mengajar mata kuliah, menaklukkan
takut melakukan presentasi, menaklukkan takut menghadapi ujian pendadaran,
sedangkan pada bidang karier membahas menaklukkan takut mengikuti interview
kerja, menaklukkan takut menghadapi atasan yang egois dan menyebalkan, menaklukkan
takut dimarahi atasan, menaklukkan takut menghadapi atasan yang sedang marah, menaklukkan
takut gagal menyelesaikan pekerjaan, menaklukkan takut dipecat dari pekerjaan, menaklukkan
takut mengambil peluang yang menjanjikan, menaklukkan takut menghadapi
kegagalan dalam memulai usaha, dan menaklukkan takut berinvestasi untuk
mendapatkan keuntungan. Tips menaklukkan rasa takut dalam bidang percintaan dan
keluarga dibahas pada bab 2. Dan tips
menaklukkan rasa takut dalam kehidupan sehari-hari dibahas pada bab 3.
Buku
Usir Takutmu! memiliki desain sampul yang menarik. Adanya gambar seseorang
yang menutup wajah dengan kedua tangannya dari segi psikologis menandakan kalau
ia sedang ketakutan dan simbol tersebut sesuai dengan judul dan tema buku. Pada
bagian sampul juga terdapat beberapa kalimat yang merupakan garis besar buku
sehingga memudahkan para calon pembaca untuk mengetahui buku ini membahas
tentang apa. Pada setiap judul bab terdapat gambar yang berbentuk seperti papan
pengingat yang menjadikan buku ini lebih menarik dan tidak monoton.
Buku
yang ditulis Herman ini memaparkan berbagai tips yang berhubungan dengan
menaklukkan rasa takut, setidaknya ada 38 poin perluasan pembahasan dari tiga
bab inti pembahasan. Memadukan pepatah yang sesuai dengan pokok bahasan
menjadikan tulisannya tidak kaku dengan gaya bahasa yang mudah dicerna
menjadikan buku ini menarik. Terdapatnya catatan kaki pada pembahasan
membuktikan penulis merupakan pembaca buku yang ulung dan membedakan dari buku
sejenisnya.
Sayangnya,
buku ini dalam beberapa bab terdapat poin yang sama meskipun dituliskan dengan
diksi yang berbeda, seperti pada bab pembahasan awal menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya secara perlahan (halaman
14) dengan melakukan pernapasan perut (halaman
20). Hal ini dapat dipahami bahwa memiliki maksud yang sama. Lalu dari bagian
bab awal hingga bab terakhir pembahasan menggunakan kata pembuka yang sama,
seperti tips pertama yang Anda lakukan,
tips kedua yang Anda lakukan, dan seterusnya membuat pembaca menjadi bosan
dan bisa jadi hanya membaca sekilas lewat saja.
Herman
Susanto mempersembahkan buku ini untuk umum dan dapat dipergunakan di segala
bidang sehingga memaparkannya dengan bahasa yang ringan sehingga orang yang
awam pun dapat menegerti isi buku ini. Meskipun terdapat kesalahan penulisan,
yaitu msks yang harusnya maka. Dan
tak adanya spasi pada kalimat tipskelimayangtidakkalahpentingadalahmemperbaiki…
(halaman 83). Dan alangkah baiknya
apabila penulisan istilah yang masih menggunakan bahasa asing diganti
menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai padanannya.
Beragam
tips yang tersaji untuk menaklukkan rasa takut tidak lantas membuat para
pembaca setuju dengan penjelasan Herman tersebut. Dan tips-tips tersebut dapat
dirasakan manfaatnya secara nyata apabila diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Buku ini juga cocok dibaca oleh sasaran yang dituju yaitu umum
karena berbagai profesi dibahas di sini, mulai dari mahasiswa, dosen, karyawan,
wirausaha, ibu rumah tangga, dan sebagainya.
Terbitkan Tulisanmu dan Perlihatkan Keberadaanmu
Terbitkan Tulisanmu dan Perlihatkan
Keberadaanmu
Oleh:Indriany Ayu Miranthi
Judul Buku :
Saya Menulis Maka Saya Ada
Penulis :
L. Nihwan Sumuranje
Penerbit :
CV NUANSA AULIA
Cetakan :
2016
Tebal Buku :
xvi+272hlm
ISBN :
978-979-071-236-2
Harga Buku : Rp
35.000,-
“menulis adalah pekerjaan olah jiwa,
sehingga pelakunya harus siap dengan banyak benturan bernuansa psikologis
tentang beragam hal dan jika kita pernah menulis apa lagi menjadikan menulis
sebagai aktivitas-rutinitas, maka menulis adalah napas kehidupan”(hal 35 dan77) begitulah pendapat Nihwan Sumuranje
mengenai menulis, lelaki asal Sumuranje ini lahir pada 21 Maret 1974 , terlahir
sebagai bagian dari keluarga yang sederhana keadaan ekonomi pas-pasan tidak
menyurutkan semangat Nihwan untuk mengenyam ilmu setinggi-tingginya, meskipun
tidak sampai lulus Nihwan sempat mengemban ilmu di perguruan tinggi UNINUS dan
IAIN Sunan Gunung Djati. Ketertarikannya dengan dunia membaca sudah tertanam
sejak ia kecil yang kemudian membawa Nihwan bertemu dengan sosok-sosok penting
(seperti; Emha Ainun Najib, Hasbi Hasbullah El Ghazali) karna kegemarannya
dalam bidang membaca inilah Nihwan memutuskan untuk memulai menulis agar
tulisannya dapat bermanfaat buat orang banyak untuk terutama untuk pemula yang
ingin menulis, terlihat dari judul-judul bukunya. Buku pertamanya berjudul Rahasia Sukses Penulis Sukse, lalu buku
keduanya yang berjudul Mengusung
Peradaban yang Beriman dan bukunya yang ketiga atau yang terbaru adalah Saya Menulis Maka Saya Ada.
Buku ini merupakan buku yang berisi hal-hal yang berkaitan dengan menulis
seperti prinsip menulis buku, kautamaan menjadi penulis buku, misi yang harus
dimiliki seorang penulis, motovasi menulis buku, teknis menulis dan lain
sebagainya. Perlu diketahui dalam buku ini juga tidak hanya membahas bidang
kepenulisan saja. Melainkan juga membahas tentang bagaimana cara menerbitkan
buku mulai dari pengiriman naskah, solusi agar naskah yang ditolak menjadi naskah
siap terbit dan cara menerbitkan buku sendiri yang sangat diperlukan bagi
penulis pemula atau bahkan penulis-penulis yang ingin menerbitkan bukunya
sediri sebab perlu diketahui untuk dapat menerbitkan buku pada percetakn
ternama tidaklah mudah, penolakan karna isi pembahasan yang kurang menarik atau
bahkan terlalu umum sering dijadikan alasan penerbit untuk menolak tulisan yang
diajukan untuk diterbitkan. Hal ini akan berpengaruh bagi penulis buku, dapat
berupa hal positif sehingga memuicu penulis untuk memperbaiki tulisannya hingga
dapat di terbitkan, tetapi juga dapat menimbulkan sikap negatif dari penulis
yangmana penulis akan putus asa dan berhenti atau bahkan ragu untuk melanjutkan
kegiatan menlisnya. Lalu bagai mana solusinya?
“Renungan itu hasil dari pemikiran. Apresiasi seseorang dengan lainnya
pasti berbeda. Mengenai lintas hal, satu dan lainnya, tentu mempunyai renungan
kedalaman yang berbeda pula” (hal:185). Seperti
yang dikatakan oleh penulis dalam buku ini, bahwa sannya renungan memiliki ruang
yang berbeda makan cara mengatasi kasus diatas juga berbeda yang dlam buku ini
deberikan kedua solusi pemecahan masalahnya. bagi penulis yang menjadikan
penolakan sebagai hal positif tentu penulis akan memperbaiki tulisannya hingga
dapat diterbitkn, begitupula bagi penulis yang menjadikan penolakan sebagai hal
negatif dan menimbulkan sisi keraguan untuk mengajukan kembali tulisannya
kepenerbit amka penulis dapat menerbitkan bukunya sendiri dengan cara-cara yang
sudah dijelskan dalam buku ini.
Seperti yang sudah dijabarkan
pada pembahasan sebelumnya, buku ini banyak membahas hal-hal yang berkaitan
dengan menulis dapat dilihat dari cover buku yang sangat sederhana tanpa ada
pemberian ilustrasi berlebih sehingga memungkinkan calon pembeli mengerti
tentang inti dari pembahasan buku, sebab calon pembeli dapat dengan jelas
melihat dan membaca judul bukunya. Pembahasan antar sub-bab yang saling
berkesinambungan sehingga memudahkan pembaca untuk mengerti pokok bahasan meski
beberapa pembahasan langsug tertuju pada contoh kasus tanpa didahului
penjabaran. Tips-tips sederhana dengan penyampaian bahasa sederhana yang
diberikan sangat membantu pembaca khususnya penulis pemula yang masih bingung
menentukan langkah awal dalam menulis. Namun tampilan tulisan sederhana dan
ilustrasi yang hanya terdapat pada awal bab menimbulkan kebosanan khususnya
bagi pembaca pemula. Begitu juga nama penulis yang dituliskan pada awal bab di
setiap babnya menunjukan seolah-olah buku ini ditulis oleh beberapa penulis,
padahal buku hanya ditulis oleh seorang panulis sehingga penulisan nama pada
setiap awal bab tidak diperlukan.
Buku diperuntukan untuk semua
kalangan mulai dari anak-anak, dewasa dan orang tua, pelajar, mahasiswa,
pengajar, karyawan dan profesi lainnya yang ingin menulis dan mencintai dunia
kepenulisan, yang ingin menunjukan dirinya untuk memberi keabadian dan
menunjukan keberadaannya melalui dunia keabadian, yakni penulisan dan
penerbitan buku.
berikut adalah lampiran petakonsep dalam pembuautan resensi
Langganan:
Postingan (Atom)